Segini Personel TNI-Polri yang Dikerahkan Saat Pelantikan Presiden

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin apel pasukan pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden. @ foto Int

KAPOLRI Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan kesiapan pengamanan dan pengawalan rute lalu lintas yang akan dilalui pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober mendatang.

Hal itu disampaikan Kapolri didampingi Panglima TNI Jenderal Agus Subianto usai Apel Gelar Pasukan Pengamanan VVIP Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Monas, Jakarta, Jumat 18 Oktober 2024.

Menurut Sigit, pihaknya sudah mengamankan rute-rute yang dilalui oleh kendaraan VVIP menuju Gedung DPR/MPR dan juga sebaliknya. Apalagi ada informasi masyarakat akan ikut menyambut di sejumlah titik.

“Apalagi kita mendapat informasi bahwa menjelang titik keberangkatan dari masing-masing, menuju DPR/MPR dan sebaliknya nanti akan dihadiri masyarakat yang tentunya ingin menyambut kehadiran presiden, tentunya menjadi perhatian kita semua,” jelas Sigit.

Sigit mengimbau kepada masyarakat yang ingin melakukan penyambutan untuk tertib. Dia mengatakan Polri juga telah melakukan antisipasi bila terjadi gangguan-gangguan. Karenanya, polisi juga memantau kelompok-kelompok yang melaksanakan kegiatan aksi.

“Kami dengan Panglima TNI ini akan terus bekerja untuk memitigasi, meminimalisir dan juga terkait dengan rencana pelantikan. Ini tentunya kita pun juga mengamankan rute rekayasa lalulintas ,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya. sebanyak 115.000 personel TNI-Polri dikerahkan untuk pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Polri menurunkan 15.224 personel. Belasan ribu personil dan berbagai satuan fungsi ini telah dibagi menjadi 8 satgas. Sementara dari unsur TNI ada sekitar 100 ribu personel.

“Kami kerahkan semua sumber daya untuk pengamanan, terutama VVIP. Untuk ring 1 dari Paspampres lengkap dengan sniper dan teknologi antidrone. Selain itu, TNI dan kepolisian akan bertanggung jawab untuk ring 2 dan ring 3,” ungkap Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. (pmj/fat)

Exit mobile version