Sangat Tepat, Pelayanan Kesehatan Menggunakan Obat Tradisional

Saintifikasi Jamu Mengintegrasikan Penelitian untuk Pengembangan Obat Tradisional

Diperkirakan, di Indonesia mempunyai 30-40 ribu jenis tumbuhan – 15,5 persen dari total jumlah jenis tumbuhan di dunia – termasuk paku-pakuan dan Gymnospermae.

Hal itu disampaikan Prof Apt Nurkhasanah, SSi, MSi, PhD, Guru Besar Dalam Bidang Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dalam pidato pengukuhan Guru Besar di Amphitarium Kampus Utama UAD Yogyakarta, Selasa (24/11/2020).

Ketika menguraikan potensi herbal Indonesia sebagai immunostimulan alternatif menghadapi pandemi Covid-19, Prof Nurkhasanah mengatakan, penggunaan berbagai jenis tumbuhan sebagai bahan obat telah memiliki sejarah yang panjang di berbagai etnis di Indonesia secara turun-temurun.

“Dan kegunaan bahan tumbuhan sebagai bahan obat bertumpu pada kandungan senyawa bioaktif yang diproduksi oleh sel-sel tumbuhan di dalam sistem jalur biosintetis metabolit sekundernya,” kata Prof Nurkhasanah.

Di beberapa negara, dikatakan Prof Nurkhasanah, obat-obat herbal menjadi salah satu alternatif pengobatan. Dengan support penuh dari pemerintah China, Tradisional Chinese Medicine (TCM) telah menjadi salah satu komponen inti dalam kesehatan nasional. “Jepang telah mengembangkan pengobatan tradisional kampo dalam menghambat dan mengobati penyebaran virus,” terangnya.

Bagi Prof Nurkhasanah, sistem imun merupakan sistem yang sangat kompleks, gabungan dari sel, molekul dan jaringan yang berperan dalam menjaga keseimbangan tubuh. “Termasuk di dalamnya resistensi terhadap infeksi,” tandasnya.

Menurut Prof Nurkhasanah, sistem imun dapat diartikan sebagai mekanisme atau kemampuan untuk mengenal suatu zat asing terhadap dirinya, yang selanjutnya tubuh akan mengadakan tindakan dalam bentuk netralisasi, melenyapkan atau memasukkan dalam proses metabolisme.

“Beberapa faktor dapat mempengaruhi sistem imun, di antaranya lingkungan, makanan, usia, kondisi kesehatan dan konsumsi obat-obatan,” papar Prof Nurhasanah.

Beberapa penelitian menunjukkan lingkungan mempengaruhi perkembangan sistem imun seseorang. Dan, makanan merupakan komponen yang utama mempengaruhi perkembangan sistem imun. “Makanan tertentu dapat menstimulasi sistem imun tubuh, sebaliknya golongan makanan yang kaya lemak dan gula dapat menekan sistem imun,” kata Prof Nurhasanah.

Penggunaan tanaman obat, dikatakan Prof Nurhasanah, dapat mempengaruhi sistem imun tubuh, di antaranya adalah Rosella, rimpang Bengle, jintan hitam, dan meniran.

Adapun herbal Indonesia yang banyak digunakan dalam resep herbal Covid-19 di China adalah rimpang jeringau, rimpang kunyit, rimpang jahe, akar manis, sambiloto, daun kelor, bawang putih, kencur, daun jambu biji dan kulit jeruk.

Menurut Prof Nurhasanah, melalui program saintifikasi jamu yang mengintegrasikan penelitian untuk pengembangan obat tradisional dalam pelayanan kesehatan menggunakan obat tradisional adalah strategi yang tepat dan perlu didukung semua pihak. (Affan)

Exit mobile version