GUNA menangani para pasien korban gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat, dengan kekuatan magnitudo (M) 6,2 yang terjadi beberapa waktu lalu, Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengirimkan rumah sakit apung KRI dr. Soeharso 990.
Sebanyak 38 pasien korban bencana gempa bumi telah mendapat penanganan medis dengan baik oleh tim kesehatan KRI dr. Soeharso 990 yang sandar di Dermaga Lanal Mamuju, Jalan Arteri No.1 Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa (19/1/2021).
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) KRI dr. Soeharso 990 Mayor Laut (K) dr. Agung Malinda, SPOT., mengatakan pasien yang ditangani oleh tim kesehatan KRI dr. Soeharso 990 sudah melalui proses pemeriksaan awal di Lanal Mamuju.
“KRI dr. Soeharso 990 ini bisa menampung pasien korban gempa sebanyak 40 tempat tidur (20 pasien laki-laki dan 20 pasien perempuan),” ungkapnya.
Pasien yang akan berobat sebelumnya sudah melalui proses screening dan observasi terlebih dahulu di Lanal Mamuju, apakah perlu penanganan operasi atau non operasi.
“Bagi pasien yang tidak memerlukan tindakan operasi akan diarahkan ke rumah sakit yang sudah bekerjasama dengan kita, sedangkan pasien yang dirawat di kapal sebelumnya sudah dilaksanakan swab antigen Covid-19,” kata Karumkit.
Menurut Mayor Laut (K) dr. Agung Malinda, SPOT., ada tiga pasien yang saat ini sedang dirawat oleh Tim Kesehatan KRI dr. Soeharso 990 dan ketiganya adalah pasien yang mengalami patah tulang.
Bapak Munassar salah satu pasien yang mengalami patah tulang paha menyampaikan banyak terima kasih karena telah dibantu oleh tim kesehatan dari TNI.
“Alhamdulillah dengan adanya kapal Rumah Sakit ini saya bisa di operasi,” ucapnya. (zai/fik)