PUTRI Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, SitibNur Azizah bersama Ketua umum Relawan Jokowi atau ReJO HM Darmizal, meletakan batu pertama pembangunan rumah Hafidz Qur’an dan masjid Nurul Azizah pimpinan Dr. KH. Ahmad Yahya di Pabuaran, Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten, Rabu 26 Agustus 2020.
Didampingi banyak tokoh dari Jakarta, antara lain KH Ahmad Gufron dan Ketua Umum Sinerji Indonesia Maju, Jefry Junus. Berbalut baju biru dipadu hijab warna krem, calon Walikota Tangsel itu terlihat cantik. Mereka tetap kompak memperhatikan protokol kesehatan Covid-19 dengan mengenakan masker, cuci tangan dan jaga jarak.
Diketahui, Dr. KH. Ahmad Yahya merupakan Ketua komisi Pengawas (Komwas) DPP Partai Demokrat tahun 2015-2020 telah mewakafkan lahan seluas 1.800 meter persegi kepada yayasan Nurul Azizah untuk dibangun Rumah Hafidz Qur’an dan masjid.
Dalam sambutannya, Siti Azizah mengatakan, bahwa pendidikan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pembangunan infrastruktur di Tangsel harus dipicu lebih keras lagi.
“Hal itu dilakukan agar Tangsel benar-benar menjadi kota maju dan metropolis yang menjadi satelit Jakarta,” jelas Azizah.
Dirinya yakin hal tersebut dapat dicapai, jika Tangsel dipimpin oleh seorang yang visioner dan merakyat dengan orientasi semata bagi kesejahteraan masyarakatnya.
“Bukan untuk popularitas dan memperkaya diri. Dengan do’a dari seluruh masyarakat dan ikhtiar yang sekuatnya, mudah-mudahan saya dapat menjadikan Tangsel sebagai permata yang berkilauan dan kota indah setelitnya ibu kota Jakarta,” demikian Azizah.
Pada kesempatan yang sama, Darmizal mengungkapkan, pembangunan rumah Hafidz Qur’an dan masjid Nurul Azizah ini tidak berkaitan dengan urusan politik menjelang Pilkada di Tangsel.
“Ini murni semata-mata untuk mensyiarkan agama Islam. Seluruh masyarakat bisa mempergunakan tempat ini untuk kepentingan ibadah,” pungkas Darmizal.
Sementara itu, Ketua Yayasan Nurul azizah, Dr. KH. Ahmad Yahya mengungkapkan, niat saya dan istri beserta seluruh keluarganya dalam membangun rumah Hafidz dan masjid secara bersamaan adalah impian untuk membangun SDM unggul yang memiliki ilmu agama dan memahami pengetahuan, kemajuan teknologi atau Imtag dan Imteg secara sejalan.
“Karena ilmu pengetahuan tanpa agama adalah buta dan pengetahuan tanpa agama akan lumpuh,” ujar mantan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah ini.
Tak lupa Ahmad Yahya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas terbangunnya tempat ini.
“Alhamdulillah para tetangga, tokoh, ulama dan masyarakat Pabuaran memberikan dukungan moril dan dorongan yang kuat. Sehingga tekad kami semakin bulat, bahwa pembangunan harus segera dimulai. Bersamaan dengan itu, kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Hj. Siti Nur Azizah, putri bapak Wapres kita, yang berkenan hadir melakukan peletakan batu pertama sebagai pertanda dimulainya pembangunan,” ungkap Yahya. (nur/lia)
Discussion about this post