LANGKAH dan pengabdian sebagai guru besar termuda di lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V DIY masih sangat panjang dan punya kesempatan untuk mengembangkan ilmu dan pengabdian.
Hal tersebut disampaikan Kepala Lembaga Layanan Dikti Wilayah V DIY, Prof drh Aris Junaidi, PhD, dalam acara penyerahan Surat Keputusan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Pendidikan Matematika kepada Dr Rully Charitas Indra Prahmana Saragih, S.Si, M.Pd, Kamis (22/9/2022), di Ruang Serbaguna Lantai 10 Sayap Timur Gedung Utama Kampus 4 UAD Jl. Jenderal Ahmad Yani, Ring Road Selatan, Kragilan, Kalurahan Tamanan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul.
Sebelumnya Rahman Hakim, SE selaku Penyelia Sumber Daya LLDIKTI Wilayah V DIY membacakan salinan SK, lalu SK secara simbolis diserahkan Kepala LLDIKTI Wilayah V DIY kepada Rektor UAD untuk diserahkan kepada Prof Dr Rully Charitas Indra Prahmana, S.Si, M.Pd disaksikan Sekretaris BPH UAD Ir H Azman Latif, Ketua dan Sekretaris Senat, Dekan, Ketua Prodi dan dosen FKIP UAD.
Dikatakan Aris, ke depan banyak hal yang bisa dilakukan Prof Rully terkait kerja sama keilmuan, membimbing dan merealisasikan hibah. “Juga membangun kerja sama dengan perguruan tinggi luar negeri,” ungkap Aris Junaidi.
Perjalanan Prof Rully sebagai guru besar muda, kata Aris Junaidi, memiliki peluang besar dalam membantu kemajuan UAD dan kerjasama dengan Kemendikbudristek. “Di samping itu dapat menjadi promotor atau ko-promotor untuk mengimplementasikan ilmunya mengabdi pada negara,” katanya.
Kepala LLDIKTI Wilayah V DIY berharap karya dan produktivitas Prof Rully lebih maksimal. “Sehingga dapat membantu memajukan UAD dan FKIP,” tandasnya.
Diharapkan, ilmu dan pengalaman yang dimiliki Prof Rully dapat senantiasa bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang ilmu pendidikan matematika serta membawa UAD ke arah yang lebih baik dan level yang lebih tinggi.
LLDIKTI Wilayah V DIY akan terus berupaya memfasilitasi UAD untuk mendorong dosen-dosennya agar bisa meraih gelar profesor dan bisa menginspirasi Rektor UAD untuk meraih guru besar.
Di sisi lain Rektor UAD, Dr Muchlas, MT, berharap UAD bisa terus menambah guru besar. “Atas bimbingan LLDIKTI Wilayah V DIY tahun ini UAD memfasilitasi dan menginkubasi 30 orang dosen untuk mengejar guru besar,” kata Muchlas sambil berkelakar satu di antaranya dia sendiri.
Dengan diraihnya guru besar, Muchlas berharap bisa menambah tanggung jawab terhadap diri sendiri, institusi, masyarakat dan bangsa Indonesia.
“Selain itu tetap rendah hati dan bisa memberikan bimbingan serta terus bersemangat meningkatkan pengabdian dalam mengembangkan ilmu pengetahuan,” papar Muchlas.
Rektor UAD juga berharap kepada Prof Rully untuk dapat berkontribusi dalam membantu pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia di UAD Yogyakarta.
Kata Muchlas, secara institusi UAD ikut memiliki kewajiban dan tanggungjawab besar untuk hadir guna memfasilitasi dan mendorong para dosen agar dapat menjadi profesor untuk menambah kegiatan lebih maju lagi dalam proses pembelajaran.
Dengan bertambahnya satu profesor di UAD, hingga saat ini mencapai 9 profesor. “Tapi satu profesor meninggal dunia,” jelas Muchlas.
Sambil terbata-bata menahan tangis, Rully menyampaikan rasa syukur karena berhasil mewujudkan keinginan ibundanya sebagai profesor ke-9 di UAD Yogyakarta. Ayahanda Rully telah tiada sejak dirinya kecil.
Sebagai dosen Pendidikan Matematika FKIP UAD, Rully Charitas Indra Prahmana sangat bersyukur UAD memberikan apresiasi besar baginya untuk berkiprah di bidang pendidikan.
Di usia 21 tahun berhasil selesaikan pendidikan S1 Program Matematika di UGM, dilanjut menempuh program master Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya hingga lulus pada usia 25 tahun. Setelah itu melanjutkan studi program doktor di bidang Pendidikan Matematika di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung hingga selesai di usia 29 tahun.
Setelah lulus doktoral, lalu tahun 2016 mendapat kesempatan menjadi dosen UAD dan mengajar di Program Magister Pendidikan Matematika. Sebelumnya sempat berkiprah di PTS lain.
“Saya merasa UAD jauh lebih besar memberikan apresiasi kepada lulusan doktor muda seperti saya dan semuanya penuh berkah serta bermanfaat,” ungkap suami Rina Sri Kalsum Siregar, SST, M.Stat dan ayah dari Muhammad Zuna Prahmana Saragih dan Quthbie Shofwan Saragih. (Fan)