RSUP Dr Sardjito Yogyakarta Menuju Era Digital

DI tengah pandemi Covid-19, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta terus melakukan berbagai langkah pengembangan pelayanan kesehatan guna mencapai kemajuan menyongsong era digital.

Direktur Utama RSUP Dr Sardjito, Dr Rukmono Siswishanto, M. Kes, Sp.OG (K), mengatakan, terdapat empat hal yang harus disiapkan untuk mewujudkan tujuan itu yang disebut sebagai masa reposisi ke dua.

Dr. Rukmono Siswishanto mengingatkan kepada semua jajaran dan direksi serta karyawan dan petugas medis untuk selalu bersyukur. “Karena di tengah pandemi Covid-19 bisa tetap melanjutkan pengembangan,” katanya.

Saat ini, dijelaskan Rukmono, RSUP Dr Sardjito tengah memasuki masa yang disebut masa reposisi ke dua, yang sudah dimulai pada 2019, 2020 hingga 2021, yang nantinya akan ditandai dengan diluncurkannya Pusat Pelayanan Terpadu Otak dan Vaskuler.

Reposisi pertama pada 2015, 2016 dan 2017, mengukuhkan posisi RSUP Dr Sardjito untuk melayani BPJS dengan baik. “Dan itu sudah bisa kita capai,” terangnya.

Dan, buah itu antara lain saat ini RSUP Dr Sardjito bisa melakukan banyak investasi tahun 2019 hingga 2021 nanti. “Yang kita sebut reposisi ke dua,” papar Rukmono.

Dalam peringatan HUT ke-75 kemerdekaan RI sekaligus peresmian gedung pelayanan endoskopi di rumah sakit setempat, Senin (17/8/2020), Rukmono menguraikan reposisi ke dua akan dicapai dengan menumbuhkembangkan pelayanan non-BPJS, sambil tetap memperkuat value pelayanan BPJS.

“Hal ini penting sehingga banyak fasilitas dan sebagainya yang terus disiapkan dan kita sedang membangun empat hal untuk menuntaskan reposisi ke dua ini,” tandasnya.

Pertama, meningkatkan kapasitas SDM, yakni dokter, perawat, pendukung dan sebagainya harus disiapkan sebaik-baiknya untuk menyongsong era digital.

Ke dua, adalah teknologi yang memang mau tidak mau harus ada. Dan, teknologi tersebut harus bersifat smart dan konektif atau terhubung satu sama lain. “Sehingga menjadi satu komunitas pelayanan,” ungkapnya.

Ke tiga, infrastruktur gedung-gedung yang dibangun harus memiliki konektivitas satu sama lain untuk membentuk suatu ekosistem pelayanan di RSUP Dr. Sardito dan gedung pusat endoskopi menjadi bagian dari ekosistem itu.

Adapun ke empat, tidak kalah pentingnya disebut pengorganisasian. “Jadi ada empat hal SDM, teknologi, infrastruktur, dan organisasi. Ini yang mudah-mudahan reposisi ke dua pada 2021 akan bisa tercapai sesuai rencana,” katanya.

Rukmono mengatakan, pada 2021 nanti kemungkinan akan ditandai dengan launching pusat pelayanan terpadu ke tiga. Dan, RSUP Dr. Sardjito nantinya memang hanya akan ada tiga pusat pelayanan terpadu: Pusat Pelayanan Terpadu Kanker, Pusat Pelayanan Terpadu Kardiologi, dan yang sedang disiapkan SDM, teknologi, infrastrukur serta organisiasinya adalah Pusat Pelayanan Terpadu Otak dan Vaskuler.

Nantinya, jelas Rukmono, apa yang dulu dilihat sebagai unit stroke harus melakukan metaformosis menjadi pusat pelayanan terpadu otak dan vaskuler.

“Kita berharap, nantinya pusat pelayanan terpadu yang kita banggakan bisa terkoneksi dengan layanan-layanan yang lain,” harapnya.

Rukmono juga menjelaskan perihal pelayanan previlage. Pada reposisi ke dua ini, juga harus memuaskan pelayanan non-BPJS, yaitu Sardjito Previlage Service, suatu kemudahan-kemudahan untuk mengakses pelayanan dan kualitas pelayanan menjadi meningkat.

“Nanti yang saya sebut sebagai ekosistem itu, kita juga sudah menyiapkan diri untuk mengembangkan pelayanan MCU yang sifatnya mobile,” kata Rukmono, yang menambahkan khusus untuk layanan ambulans yang bisa mendukung.

Jadi, kalau nanti di pusat layanan terpadu membutuhkan layanan yang previlage, kemudian membutuhkan ambulans, RSUP Dr Sardjito sudah menyiapkan ambulans untuk pelayanan khusus dan mobil jemputan nonambulans.

Ia menyebut, jika nanti Covid-19 sudah selesai, tamu-tamu dari luar negeri bisa dijemput. Dan RSUP Dr Sardjito sudah memiliki armada yang representatif.

Sementara itu di bidang pengorganisasian, pihaknya mengaku juga sedang melakukan perubahan SOTK sesuai peraturan di Kemenkes. Sehingga ia berharap agar semua jajaran memfokuskan diri untuk memiliki kualitas.

“Penghasilan kita itu akan di-create dari laba-laba yang ada di organisasi itu sehingga kita juga harus fokus ke sana. Khusus keberadaan FK-KMK UGM, kita bergandengan erat dengan AHS sehingga kita sudah mengupayakan tidak ada pembedaan antara pegawai dari FK-KMK UGM atau dari RSUP Dr. Sardjito atau kemitraan, tidak ada pembedaaan,” tegasnya.

Pihaknya juga mengatakan telah memfasilitasi para senior yang sudah memasuki masa purna untuk bisa mengabdikan diri di RSUP Dr. Sardjito dengan hak-hak yang sudah diatur. Dan itu dirancang dengan memperhatikan rasa keadilan kepada setiap petugasnya.

Rukmono berharap, rasa kebersamaan bisa terus tumbuh dan tidak terkotak-kotak.

Tujuan RSUP Dr. Sardjito ke depan adalah menjadi rumah sakit yang terpadu. Fasilitas tidak akan terlalu besar, tidak akan menambah tempat tidur, namun akan mempercepat proses pelayanan.

“Itulah pentingnya kita melakukan pengembangan pelayanan indocospik. Kuncinya, bahwa kita harus bisa berkolaborasi. Tanpa kolaborasi, tidak akrab satu sama lain, kita tidak bisa tumbuh, Jadi, mohon nanti agar tercipta pelayanan kolaboratif, terpadu, lintas disiplin, bisa diwujudkan,” papar Rukmono. (fan)

Exit mobile version