RUMAH Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman memberlakukan sistem buka tutup di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Hal itu dilakukan setelah terjadinya peningkatan jumlah pasien yang terpapar Covid-19 di Kabupaten Sleman dalam beberapa hari terakhir.
“Ya kami memang buka tutup IGD. Saat ini 39 tempat tidur isolasi dan 1 tempat tidur kritikal penuh,” kata Direktur RSUD Sleman dr Cahya Purnama kepada Inilah Jogja Minggu 27 Juni 2021.
Cahya Purnama menegaskan, pelayanan di IGD RSUD Sleman tidak buka tutup secara total. Untuk pasien yang datang ke IGD non Covid-19 seperti trauma kecelakaan lalu lintas tetap dilayani.
“Untuk IGD yang buka tutup adalah IGD untuk penyakit infeksi pernafasan seperti Covid-19 tesebut. Sedangkan untuk IGD yang non Covid-19 seperti untuk trauma seperti kecelakaan lalulintas kami masih tetap bisa menerima,” ujarnya.
Cahya Purnama melanjutkan, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan satu bangsal di RSUD Sleman untuk isolasi pasien Covid-19.
“Beberapa hari ini setelah kasus meningkat (kita berlakukan buka tutup di IGD). Saat ini kita baru mempersiapkan 1 bangsal Kenanga untuk isolasi (pasien) Covid-19,” tambahnya.
Dirinya mengaku, saat ini memang ada keterbatasan jumlah SDM maupun oksigen di RSUD Sleman.
“Sebenarnya SDM dan oksigen terbatas. Tapi karena RSUD punya fungsi sosial sehingga harus kita upayakan. Untuk oksigen memang terbatas, tapi alhamdulillah kita masih bisa mengupayakan tiap harinya jadi masih bisa dipenuhi kebutuhannya,” tambahnya.
Lebih lanjut Cahya Purnama mengungkapkan, tenaga kesehatan (nakes) yang melayani pasien Covid-19 di RSUD Sleman saat ini dilakukan redistribusi.
“Untuk nakes yang melayani pasien Covid-19 kita lakukan redistribusi tenaga antar bangsal dan poli. Jadi, nakes yang muda kami prioritaskan untuk menjaga di bangsal Covid-19,” pungkasnya sembari menyebut ketersediaan nakes di RSUD Sleman hingga kini masih mencukupi.
Diketahui hingga kemarin sore Sabtu 26 Juni 2021 jumlah pasien Covid-19 di provinsi DIY terus mengalami peningkatan. Dari data yang diperoleh terdapat penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY sebanyak 782 kasus. Sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 57.028 kasus.
Untuk penambahan kasus sembuh sebanyak 233 kasus, sehingga total sembuh menjadi 47.154 Kasus. Sedangkan, penambahan kasus meninggal sebanyak 22 kasus, sehingga total kasus meninggal menjadi 1.460 kasus.
Sementara, distribusi kasus terkonfirmasi Covid-19 menurut domisili wilayah Kabupaten dan Kota adalah: Kota Yogyakarta 104 kasus, Kabupaten Bantul 246 kasus, Kabupaten Kulon Progo 62 kasus, Kabupaten Gunungkidul 50 kasus dan Kabupaten Sleman 320 kasus. (zal/laf)