Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional, Kantor Layanan Lazismu RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta – Gamping berbagi kebahagiaan dengan kelompok difabel Muhammadiyah se-DIY.
Selain itu mengadakan pentasyarufan Iqra Braille sekaligus pemberian dana pembinaan untuk penyandang disabilitas SLB Muhammadiyah se-DIY dan TPQ Inklusi Ibnu Ummi Maktum, Senin (16/12/2024), di aula Masjid Sudja Komplek RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman.
Kegiatan diikuti SLB Sekar Melati Muhammadiyah Imogiri (Bantul), SLB Muhammadiyah Ponjong (Gunungkidul), SLB Muhammadiyah Dekso (Kulonprogo) dan TPQ Inklusi Ibnu Ummi Maktum Yogyakarta.
Ketua Kantor Layanan Lazismu RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta-Gamping, Alfis Khoirul Khisholi, S.Kom.I, MSI, mengatakan, melalui kegiatan itu menjadi titik penting RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Gamping merupakan rumah sakit yang ramah disabilitas. “Juga peduli tentang kesehatan bagi kaum disabilitas,” ungkap Alfis.
Kali ini selain pemberian dana dari zakat para dokter dengan total Rp 50 juta, KL Lazismu PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Gamping juga mengadakan program kemanusiaan berbagi cahaya berupa inisiatif pendidikan Al-Qur’an untuk penyandang disabilitas sensorik netra. “Ini dalam upaya memberantas buta aksara Al-Qur’an di kalangan penyandang disabilitas sensorik netra,” kata Alfis Khoirul Khisholi.
Pada kesempatan itu diberikan pula pelatihan Iqra Braille bagi peserta usai pemberian dana pembinaan pendidikan bagi penyandang disabilitas.
Mewakili BPH RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta-Gamping, Budi Setiawan berharap melalui kegiatan tersebut dapat memberikan akses yang lebih baik bagi penyandang disabilitas untuk belajar membaca Al-Qur’an.
“Selain itu, adanya pelatihan tersebut peserta diharapkan dapat memahami dan mengamalkan ajaran Al-Qur’an, kata Budi Setiawan didampingi Ridwan Furqoni (Wakil Ketua PWM DIY), dr Adnan Abdullah (Direktur Pelayanan dan Pengabdian RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta) dan Zainal Arifin (Ketua MPKS PWM DIY).
Dilaksanakan pula sosialisasi pentingnya pendidikan inklusif bagi anak-anak disabilitas. Selain itu juga pemeriksaaan kesehatan telinga bagi siswa-siswi SLB Muhammadiyah se-DIY di bawah pengawasan dr H Adnan Abdullah, Sp.THT-KL, M.Kes.
Pemeriksaaan untuk memastikan mereka tidak terganggu kesehatan pendengarannya agar mampu belajar dengan baik. Kalau ada gangguan bisa dilakukan penanganan sejak dini.
Orang tua dan guru-guru SLB Muhammadiyah se-DIY berharap kegiatan tersebut bisa dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan bagi anak-anak penyandang disabilitas. (Fan)
Discussion about this post