MOBIL ambulance memegang peranan penting dalam kondisi darurat, semisal membawa seseorang yang dalam keadaan kritis ke rumah sakit.
Hal itu disampaikan Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Gamping dr. H. Ahmad Faesol, Sp.Rad., M.Kes., MMR, ketika membuka pelatihan bantuan hidup dasar yang diikuti relawan, pengemudi dan kru Ambulans Muhammadiyah Kabupaten Sleman di Aula Masjid KH Sudja’, Komplek RS PKU Muhammadiyah Gamping, Minggu (24/9/2023),
Menurut Faesol, berbagai organisasi serta lembaga kemanusiaan juga punya ambulance sendiri. “Tentunya pengelolaannya harus mengikuti prosedur yang baku sebagaimana telah menjadi ketentuan dalam penanganan pasien,” kata Faesol di depan 100 orang peserta pelatihan bantuan hidup dasar yang diadakan RS PKU Muhammadiyah Gamping.
Disampaikan Faesol, sinergi antara AmbulanMu dengan RS PKU Muhammadiyah Gamping harus ditingkatkan. “Khususnya dalam berkhidmat untuk kemanusiaan di Kabupaten Sleman,” kata Faesol.
Diharapkan pelatihan tersebut dapat meningkatkan kapasitas relawan, pengemudi dan kru AmbulanMu dalam memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat, khususnya warga masyarakat Kabupaten Sleman.
Dijelaskan Faesol, kegiatan tersebut dalam rangka meningkatkan kompetensi para relawan, pengemudi dan kru ambulans Muhammadiyah Kabupaten Sleman. “Dengan memperdalam teknik-teknik dasar bantuan hidup dasar, cardiopulmonary resuscitation, penanganan luka dan tindakan pertama pada kecelakaan,” ungkap Faesol, yang berharap untuk memaknai dan menghayati Mars AmbulanMu.
Kegiatan diawali dengan pemaparan Cahyono, S.Ag selaku Direktur Bidang Al-Islam Kemuhammadiyahan dan SDI, yang menguraikan profil layanan RS PKU Muhammadiyah Gamping.
“Menghadapi pasien tidak perlu panik, tapi harus dengan ramah dan penuh kelembutan,” kata Cahyono, yang berharap kepada relawan, pengemudi dan kru AmbulanMu untuk memudahkan urusan orang.
Kata Cahyono, dengan adanya AmbulanMu ini bisa memudahkan urusan masyarakat. “Dengan keramahan dan penuh kedekatan serta keakraban dilakukan kru AmbulanMu,” kata Cahyono.
Ketika menguraikan perkembangan RS PKU Muhammadiyah Gamping sejak 2009 hingga 2022, Cahyono menyinggung perlunya kolaborasi dan membangun kekuatan dengan unsur lainnya.
Koordinator FORPAM (Forum Pengelola Ambulance Muhammadiyah) Kabupaten Sleman, H. Darojat NA, menjelaskan, pelatihan tersebut untuk memperdalam pengetahuan dan ketrampilan. “Khususnya dalam memberikan pertolongan pertama di lapangan,” kata Darojat.
Bagi Darojat, pelatihan yang difasilitasi RS PKU Muhammadiyah Gamping itu sangat penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. “Pelatihan ini akan membantu kami yang berada di garis depan dalam situasi darurat dalam memberikan pertolongan yang lebih efektif dan profesional,” kata Darojat.
Salah seorang perawat IGD RS PKU Muhammadiyah Gamping dan Anggota HIPGABI (Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bendana Indonesia) Puspito Warno, S.Kep., Ns, M.Kep., yang menyampaikan sistem penanggulangan gawat darurat terpadu berharap kepada peserta untuk menguasai ketrampilan bantuan hidup dasar dengan baik. “Sehingga dapat memberikan bantuan yang cepat dan tepat saat dibutuhkan,” kata Puspito Warno.
Sementara itu dr. Eka Yoga Wiratama, MMR menyampaikan masalah kegawatdaruratan kekinian meliputi kasus digigit ular, patah tulang dan sebagainya. Kemudian dilanjutkan dengan praktik stabilisasi pasien dan restitusi jantung pasien.
Ambulans Muhammadiyah (AmbulanMu) sejak didirikan telah memberikan kontribusi sosial bagi umat. Banyak warga masyarakat merasa terbantu adanya pelayanan AmbulanMu ini.
AmbulanMu bukan pelayanan berorientasi keuntungan. Seluruh amaliah relawan dicurahkan untuk pelayanan, pengembangan dan konsistensi AmbulanMu semata-mata mengharapkan keridhaan dan balasan dari Allah SWT.
Dengan adanya pelatihan tersebut layanan AmbulanMu semakin meningkat dan baik serta daya dukung masyarakat terhadap keberlangsungan AmbulanMu semakin besar.
Dengan kekuatan kebersamaan antara AmbulanMu, MPKS dan LazisMu ke depannya bisa semakin solid. Khususnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan orang-orang yang membutuhkan. (Fan)