POLRES Bantul mencatat selama sepekan Operasi Zebra Progo 2023 menjaring ribuan pengendara yang melakukan pelanggaran sehingga dikenakan sanksi berupa tilang.
Operasi Zebra Progo ini diketahui mulai digelar pada 4 September dan berakhir pada 17 September 2023.
Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana di Bantul mengatakan, mayoritas pelanggar adalah kendaraan roda dua.
“Total ada 1.313 pelanggar yang dikenakan sanksi tilang,” ujar dia, Senin (11/9/2023).
Jeffry menyampaikan, jenis pelanggaran paling banyak dilakukan adalah kelengkapan kendaraan.
Disusul pelanggaran lainnya, seperti berkendara di bawah umur, melawan arus, tidak menggunakan helm SNI serta melanggar jalur cepat.
“Pengendara yang melakukan pelanggaran pun bervariatif, mulai dari unsur pelajar, karyawan swasta, hingga ASN,” ungkap dia.
Selain melakukan tilang, kata Jeffry, polisi juga memberikan tindakan teguran terhadap pelanggar.
“Tercatat, hingga saat ini sudah ada 3.143 pengendara yang ditegur oleh polisi,” terangnya.
Dengan harapan, mereka tidak mengulangi perbuatannya dan lebih tertib lagi dalam berkendara demi keselamatan diri maupun pengendara lainnya.
“Kami berharap masyarakat dapat memahami bahwa aturan lalu lintas ada untuk kepentingan keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya,” ujar dia.
Di lapangan, imbuh Jeffry, juga banyak ditemukan pengendara yang tidak memasang plat nomor.
“Sangat menyayangkan maraknya pengendara tidak memasang plat nomor, padahal plat itu salah satu identitas kendaraan. Bila hilang atau terlibat kriminal bisa membantu dalam pencarian,” tambah dia.
Masih ditemukan juga kendaraan tanpa spion, padahal spion bukan aksesoris, melainkan standar kendaraan sebagai alat bantu penglihatan di belakangnya.
Jeffry meminta pengendara baik roda dua dan empat untuk mematuhi aturan lalu lintas dan mengutamakan keselamatan saat berkendara, menggunakan helm, membawa surat kendaraan dan izin mengemudi, tidak menggunakan knalpot brong karena meresahkan pengguna jalan lain dan warga.
Polres Bantul tidak melarang kreatifitas memodifikasi kendaraan selama itu diperuntukkan untuk kontes atau sebuah karya, bukan untuk kendaraan harian. Karena kendaraan harian sudah ada aturannya sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).
“Utamakan keselamatan, patuhi peraturan dan rambu lalu lintas, berkendara dengan aman dan nyaman tidak melakukan pelanggaran,” imbaunya. (fad/kus)