DALAM upaya meningkatkan produktivitas riset, menyampaikan trend dan potensi riset UMY 2023, Lembaga Riset dan Inovasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LRI UMY) mengadakan acara Research and Innovation Outlook 2023, Jum’at (30/12/2022), secara hybrid di Yats Colony Yogyakarta dan secara online melalui Zoom Meeting.
Kepala LRI UMY, Prof Dr Dyah Mutiarin, SIP, MSi, menjelaskan, kegiatan tersebut untuk jelaskan kepada para peneliti di UMY. “Baik dosen maupun mahasiswa terkait trend riset internal dan eksternal yang sudah dilaksanakan serta rencana riset dan inovasi pada tahun 2023 nanti,” kata Dyah Mutiarin.
Pada kesempatan itu hadir Prof Dr Sukamta, MT, IPM (Wakil Rektor UMY Bidang Akademik), apt Sabtanti Harimurti, MSi, PhD (Kepala Divisi Penguatan Riset), Slamet Riyadi, MSc, PhD, Dr Zuly Qodir, MAg, Prof Agus Setyo Muntohar, M.Eng.Sc, PhD dan Prof Rizal Yaya, MSc, PhD.
Seperti disampaikan Dyah, riset menjadi salah satu aspek penting dalam meningkatkan kualitas dan mutu sebuah Perguruan Tinggi.
“Semakin tinggi tingkat produktivitas riset yang dihasilkan oleh universitas, maka perbaikan peringkat reputasi bagi universitas pun ikut meningkat,” papar Dyah Mutiarin, Guru Besar UMY di Bidang Ilmu Pemerintahan.
Wakil Rektor UMY Bidang Akademik, Prof Dr Sukamta, MT, IPM, menguraikan rencana riset tahun 2023 di UMY. “Ini adalah riset yang arahnya menuju industri,” ungkap Sukamta.
Riset di UMY ini berbasis 4 cluster, yaitu advanced material, health, smart energy and intelligent system; governance, media, shariah and peace; agro-ecosystem, disaster and geospatial; Islamic economics, business and education.
“Cluster itu bersifat multidisiplin, maka diharapkan semua pendidik dapat menghasilkan temuan-temuan riset yang menuju inovasi,” ungkap Sukamta, yang menambahkan inovasi di sini semestinya inovasi yang led to industry.
Secara singkatnya, lanjut Sukamta, kita ingin menghasilkan research led to industry.
Pada kesempatan itu disampaikan pula target UMY ke depannya terkait riset. Tahun 2023 ditargetkan akan menghasilkan minimal 40 rintisan usaha dari hasil riset berdasarkan 4 cluster yang ada.
Target tersebut disesuaikan berdasarkan potensi yang dipunyai UMY. “Dan dapat dihilirisasikan ke industri dan melakukan kerjasama dengan BUMN,” terang Dyah Mutiarin.
Selain itu, target lainnya adalah melakukan riset kolaborasi dengan beberapa universitas yang masuk dalam deretan 100 besar QS World Ranking. “Untuk memperluas jejaring riset internasional,” tandas Dyah Mutiarin.
Selaras dengan rencana jangka panjang UMY untuk mewujudkan research excellence university, kegiatan dari peneliti-peneliti UMY ini dapat menghasilkan riset-riset yang berdampak.
Berdampak yang dimaksudkan itu adalah riset dari para peneliti. Tidak hanya sekadar dilaksanakan, tapi juga memberikan pengaruh. “Seperti adanya publikasi, kekayaan intelektual atau hak paten, masuk dalam industri hingga memiliki nilai ekonomi dan bermanfaat untuk masyarakat luas,” ungkap Dyah Mutiarin. (Fan)
Discussion about this post