Rektor UAD Lantik Kepala Unit Kerja dan Kepala Bidang

Menuju Perguruan Tinggi yang Diakui Secara Internasional

DI depan Prof Dr Marsudi Triatmojo, SH, MML selaku Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) UAD, Sekretaris dan anggota Senat UAD, para Wakil Rektor, para Dekan, Wakil Dekan, Kaprodi, Sekprodi, Kepala Unit Kerja di lingkungan UAD, Rektor UAD Dr Muchlas, MT mohon dukungan yang berkualitas, totalitas dan ikhlas.

“Hal itu sangat saya harapkan agar bahtera besar UAD ini dapat selalu maju, sejahtera dan penuh barokah Allah SWT,” kata Muchlas di Amphitarium Lantai 9 Kampus Utama UAD Jl Jenderal Ahmad Yani, Kragilan, Tamanan, Banguntapan, Bantul, Sabtu (5/9/2020) siang.

Usai melantik 17 Kepala Unit Kerja di antaranya Prof Dr Ir Dwi Sulisworo, MT sebagai Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Universitas serta 39 Kepala Bidang di 14 Unit Kerja di antaranya Ariadi Nugraha, MPd sebagai Kepala Bidang Humas dan Protokol, Danang Sukantar, MPd sebagai Kepala Bidang Pembinaan Organisasi Kemahasiswaan dan Prestasi Mahasiswa, Rektor UAD Dr Muchlas, MT mengucapkan terima kasih kepada Senat UAD Yogyakarta yang telah memberikan review dan persetujuan terhadap perubahan struktur di lingkungan UAD Yogyakarta.

Menurut Muchlas, sejak 1 September 2020 terjadi perubahan struktur organisasi dan tata kerja unit-unit kerja di lingkungan UAD Yogyakarta: kepala bidang dan kepala unit kerja, yang masa jabatannya hingga 8 Februari 2024.

Hal itu sehubungan dengan telah diterbitkannya Keputusan Rektor UAD No. 349/2020 tentang organisasi dan tata kerja unit-unit kerja di UAD.

“Perubahan struktur sangat diperlukan saat ini agar UAD dapat mengadaptasi diri terhadap dinamika perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat serta regulasi pendidikan tinggi, guna mencapai visinya menjadi perguruan tinggi yang diakui secara internasional berlandaskan nilai-nilai keislaman,” kata Muchlas.

Rektor UAD Yogyakarta mengajak semua pihak di lingkungan UAD untuk bersama-sama memajukan dan memakmurkan institusi ini agar mampu menjadi perguruan tinggi yang terkemuka,
dapat mencetak intelektual unggul berdaya saing tinggi, berkepribadian Islami serta memiliki integritas moral dan intelektual.

Tantangan UAD saat ini, seperti disampaikan Muchlas, memasuki fase yang sangat dinamis seiring dengan munculnya berbagai isu disrupsi yang mendera dunia pendidikan oleh berbagai faktor seperti Revolusi Industri 4.0, pandemi penyakit, perkembangan dan perubahan-perubahan regulasi serta kebijakan pendidikan yang tak terduga.

Di sisi lain, kebijakan terbaru dari pemerintah khususnya tentang akreditasi dan kampus merdeka, telah membawa implikasi berubahnya kebijakan-kebijakan tata kelola secara internal, yang kesemuanya itu harus direspon secara cepat, tepat dan bijak.

“Kemajuan universitas bertumpu pada lulusan yang memiliki daya saing di kancah nasional dan internasional,” kata Muchlas.

Untuk itu, UAD Yogyakarta membekali mahasiswa dengan kompetensi holistik dengan memberikan peluang belajar tidak hanya melalui kuliah-kuliah formal kurikuler. “Tapi juga aktivitas kemahasiswaan ko-kurikuler,” tandasnya.

Bagi Muchlas, prestasi-prestasi
mahasiswa UAD yang telah dicapai selama ini perlu terus ditingkatkan dengan cara mengevaluasi program-program yang sudah dijalankan agar langkah-langkah ke depan lebih efektif dan efisien. Mulai tahun 2020 diupayakan seluruh penilaian aspek kemahasiswaan berdasar prestasi internasional.

Pada struktur UAD Yogyakarta yang baru ini terdapat 2 badan, 3 kantor dan museum yang langsung di bawah koordinasi Rektor UAD Yogyakarta.

Saat ini UAD Yogyakarta telah menerima amanah dari PP Muhammadiyah untuk mengelola museum. “Oleh sebab itu kami berharap dari unit museum ini dapat dilakukan upaya perencanaan dan tata kelola museum yang strategis dan baik,” kata Muchlas.

Sehingga nantinya Museum Muhammadiyah yang dikelola UAD Yogyakarta ini dapat menjadi sarana informasi, layanan edukasi, kemitraan, serta tranformasi nilai dan rekreasi yang profesional. (Affan)

Exit mobile version