HARI ini sekelompok orang yang menyangsikan keaslian ijasah Presiden RI ke 7 Joko Widodo atau Jokowi mendatangi kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
“Saya rasa mereka orang-orang yang sedang sesat pikir. Kelompok itu berkunjung di kampus UGM Yogya tujuannya bertemu dengan pihak Rektorat untuk mendapatkan apa yang mereka cari sebagai pembuktian ijazah sarjana pak Jokowi,” kata Ketua umum Relawan Jokowi atau ReJO HM Darmizal MS kepada wartawan Selasa 15 April 2025.
Menurut Darmizal, kelompok itu juga renacanya akan bertandang ke kediaman Jokowi di Sumber, Solo. Mereka itu, lanjut Darmizal, sedang mencari hal yang tidak akan didapatkannya selain hanya mencari sensasi atau bahkan berhalusinasi alias bermimpi disiang bolong.
“Saya meyakini, mereka akan dipermalukan oleh kelakuannya sendiri. Mereka itu adalah para pencari sensasi dan yang sedang berhalusinasi dengan memanfaatkan isu ijazah pak Jokowi sebagai komoditi untuk mencari panggung popularitas. Saya rasa upaya mereka akan segera tenggelam atau game over dalam kekecewaan mendalam karena hukum sosial masyarakat, terutama dari relawan dan masyarakat yang membanggakan dan mencintai Jokowi,” ungkap Darmizal.
Darmizal menambahkan, mereka akan ditenggelamkan oleh kelakuannya sendiri. Ibaratnya, menepuk air ditempayan yang terpecik muka sendiri.
“Saya juga heran, melihat kelakuan orang- orang itu, begitu getolnya mereka mencari pembenaran atas palsunya ijazah pak Jokowi. Mereka membuang waktu, tenaga atau mungkin juga harta benda untuk mencari kesalahan atas hal yang sudah jelas kebenaran dan keabsahannya,” urai Darmizal.
Ia menambahkan, ijasah pak Jokowi sudah diferivikasi okeh KPU Surakarta pada Pilkada Solo tahun 2005, Pilgub DKI pada tahun 2012 dan pada Pilpres 2014 bahkan tahun 2019.
“Mereka tinggal berangkat ke KPU pada ketiga tempat tersebut untuk mendapatkan klarifikasi dan kepastian atas apa yang mereka tuduhkan. Mereka yang mendalilkan maka mereka pula yang harus membuktikannya,” jelasnya.
Darmizal yang juga alumni UGM Yogyakarta ini mengungkapkan, kelakuan kelompok tersebut terlihat jauh dari tata krama kepatutan bahkan sudah sampai pada perilaku pembunuhan karakter yang merugikan pak Jokowi dan banyak pihak.
“Kami relawan Jokowi termasuk yang merasa dirugikan atas perilaku mereka. Oleh karnanya, kami akan berada pada garda terdepan untuk membela pak Jokowi. Kami akan menjaga marwah dan martabat atau harga diri pak Jokowi. Saya kira, beliau adalah Presiden terbaik sepanjang sejarah Indonesia sampai saat ini yang harus dijaga marwah dan harga dirinya,” ucap Darmizal.
Untuk itu, Darmizal MS mengapresiasi dan mendukung langkah Jokowi yang mempertimbangkan untuk melakukan perlawanan hukum terhadap kelompok itu.
Dikatakan Darmizal, apa yang dituduhkan kelompok yang meragukan keaslian ijasah Jokowi merupakan bentuk fitnah.
“Ini saya lihat sudah mengarah pada fitnah dan kampanye hitam yang sangat merugikan,” ucapnya.
Pria kelahiran Sumatera Barat ini menambahkan, sebagai warga negara Jokowi mempunyai hak untuk menempuh jalur hukum. Termasuk, melaporkan balik orang-orang yang diduga mencemarkan nama baiknya.
“ReJO sangat mendukung langkah pak Jokowi melakukan upaya hukum termasuk melaporkan orang-orang yang memfitnahnya,” ungkap Darmizal.
Darmizal menegaskan, ReJO akan menjadi garda terdepan untuk membela Jokowi dalam kasus tuduhan ijasah palsu tersebut.
“Tuduhan ijasah palsu tersebut hanyalah fitnah. Saya mempercayai penjelasan Rektor dan Dekan Fakultas Kehutanan UGM yang telah menegaskan jika ijasah Jokowi adalah asli,” pungkasnya.
Diketahui, sekelompok orang yang tergabung dalam Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM). Mereka mempertanyakan keaslian ijasah Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi pada Selasa 15 April 2025.
Mereka diantaranya mantan Ketua MPR RI Amien Rais, mantan Menpora sekaligus pakar telematika Roy Suryo, Tifauzia, Rismon Hasiholan dan Syukri Fadholi. (far/yul)
Discussion about this post