KETUA Depimnas ReJO for Prabowo Gibran Taufan Rahmadi mengatakan, saat ini sebagian anak bangsa sibuk menabur benih fitnah dan menciptakan kegaduhan dengan mempermasalahkan ijasah Joko Widodo dari Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM).
“Jokowi justru menunjukkan keteladanan yang langka. Pak Jokowi tetap tenang, sabar, dan menjunjung tinggi adab seorang negarawan. Ditengah badai tuduhan soal ijazah palsu yang tak kunjung reda, beliau tidak membalas dengan caci maki atau emosi, melainkan membuka ruang klarifikasi dan mempertimbangkan langkah hukum sesuai konstitusi,” kata Taufan Rahmadi, Rabu 16 April 2025.
Namun, pihaknya tidak akan tinggal diam. Sebab ini bukan hanya soal ijasah semata. “Ini soal martabat dan kehormatan seorang mantan Presiden, pemimpin bangsa yang telah mengabdikan hidupnya untuk negeri ini,” terangnya.
Menurutnya, mereka yang mendatangi kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) hanya untuk “mencari bukti” atas ijasah Jokowi adalah sekelompok orang yang sedang tersesat pikir. Sebuah ironi ketika fakta-fakta hukum, administratif, dan akademik yang sah diabaikan begitu saja, hanya demi popularitas instan.
“Ijasah Jokowi telah diverifikasi berkali-kali oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), mulai dari Pilkada Solo 2005, Pilgub DKI Jakarta 2012, hingga Pilpres 2014 dan 2019. Bahkan, UGM sebagai lembaga akademik yang kredibel telah menyatakan dengan tegas bahwa Jokowi adalah alumni sah Fakultas Kehutanan.,” terangnya.
Ia menambahkan, budaya luhur bangsa kita mengajarkan nilai-nilai tanggung jawab dalam bertutur dan bertindak. Dalam falsafah Jawa, ada ungkapan, “Aijning dhiri saka lathi, ajining raga saka busana” kehormatan seseorang terlihat dari lisannya.
“Maka mereka yang menyebar fitnah, sejatinya sedang mencoreng kehormatan diri sendiri,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, Jokowi bukan hanya menunjukkan ijasahnya secara langsung, namun juga bersikap bijak dengan tidak menjadikan media sebagai ruang debat tak produktif.
“Ini adalah sikap negarawan sejati menjaga kewibawaan negara, meski pribadinya difitnah,” tegasnya.
Ia menegaskan, Relawan Jokowi (ReJO) untuk Prabowo Gibran, menuntut aparat hukum untuk tidak membiarkan kebebasan berekspresi diselewengkan menjadi kebebasan mencemarkan nama baik.
“Harus ada efek jera bagi pelaku kampanye hitam yang menjurus pada pembunuhan karakter,” ugkapnya.
Lebih lanjut dirinya mebambahkan, Relawan Jokowi telah bulat mendukung pasangan Prabowo-Gibran. Kami percaya, pembangunan negeri ini akan berlanjut dengan semangat keberlanjutan.
“Tapi, jika masih ada pihak yang justru mengganggu proses ini dengan narasi fitnah dan keraguan terhadap presiden yang sah, maka kami anggap itu sebagai bentuk sabotase terhadap masa depan bangsa,” pungkasnya. (fir/usi)