Ratusan Orang Iringi Pemakaman Suporter PSS Sleman

RATUSAN orang mengantarkan korban pengeroyokan ketempat peristirahatan terakhirnya di pemakaman Dusun Modinan, Kalurahan Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyarakarta.

Seorang suporter sepak bola PSS Sleman berinisial AEP (18) warga Modinan, Banyuraden, Gamping yang meninggal dunia dinihari tadi dimakamkan pada Minggu siang.

Ratusan orang rekan korban terlihat mengantarkan jenazah hingga ketempat peristirahatan terakhirnya.

Suasana pemakaman suporter sepakbola di Ambarketawang, Gamping, Sleman, Minggu 28 Agustus 2022. @ foto InilahJogja

Tangis keluarga pun pecah saat melihat jenazah sang anak dimasukkan kedalam liang lahat.

Usai pemakaman, ayah korban, Ponijo mengatakan, dirinya baru mengetahui jika anaknya menjadi korban pengeroyokan dini hari tadi sekitar pukul 02:00 WIB.

“Sekitar pukul 02:00 WIB saya dijemput untuk datang ke rumah sakit. Saat tiba di rumah sakit saya melihat anak saya sudah meninggal dunia,” jelas Ponijo di tempat pemakaman, Minggu 28 Agustus 2022.

Kata dia, saat dirumah sakit ia melihat ada luka bekas sabetan senjata tajam di bagian pundak.

“Saya dilihatkan ada luka sabetan di pundak bagian belakang,” urainya.

Ia menjelaskan, korban merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

“Anak saya yang jadi korban ini anak pertama. Adiknya ada dua,” urainya.

Ponijo ayah korban pengeroyokan saat diwawancara usai pemakaman. @ foto InilahJogja

Sebelum menonton pertandingan sepakbola di stadion Maguwoharjo kemarin, lanjutnya, korban sempat berpamitan dengan orangtuanya.

“Kemarin itu sekitar jam 15:00 WIB anak saya pamit untuk menonton sepakbola di Maguwoharjo. Saya juga tidak ada firasat apa-apa,” ungkapnya.

Ia berharap kepolisian bisa menangkap pelaku secepatnya dan di proses secara hukum.

“Ya harapannya pelaku bisa diproses hukum,” pungkas Ponijo.

Diberitakan sebelumnya, seorang suporter sepakbola PSS Sleman meninggal dunia usai dikeroyok saat akan pulang kerumahnya dinihari tadi.

Kuasa hukum suporter Brigata Curva Sud (BCS) Muhammad Muklas mengatakan, awalnya korban bersama rekannya pulang dari menonton pertandingan sepakbola antara PSS Sleman dan Persebaya di stadion Maguwoharjo.

“Korban dan teman-temannya pulang dari menonton pertandingan sepak bola di Maguwoharjo. Saat korban melintas direl kereta api kawasan Gamping mereka dikeroyok sejumlah orang,” ucapnya saat ditemui di Polres Sleman, Minggu 28 Agustus 2022.

Menurutnya, korban pengeroyokan dinihari tadi semuanya berjumlah empat orang.

“Satu korban meninggal dunia. Tiga lainnnya mengalami luka. Ada luka sabetan senjata tajam dan benda tumpul. Lukanya ada di dahi, punggung dan lain-lain,” jelasnya.

Ia berharap, kepolisian bisa menetapkan tersangka dalam kasus tersebut secepatnya.

“Disana kan tentunya ada CCTV. Semoga segera bisa ditetapkan tersangka pelakunya,” pungkas Muklas. (jal/kif)

Exit mobile version