UNTUK membantu difabel netra agar semakin bisa mandiri Kementerian Sosial terus berupaya menyalurkan tongkat penuntun adaptif yang dilengkapi GPS dan memiliki berbagai keunggulan untuk mendeteksi benda di sekitar.
Hal tersebut disampaikan Menteri Sosial RI, Dr Ir Hj Tri Rismaharini, MT, dalam keynote speaker Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Pusat Muhammadiyah di SM Tower & Convention, Jl KHA Dahlan, Yogyakarta, Jum’at (11/8/2023), diikuti 150 orang peserta dari MPKS wilayah dan daerah serta Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Muhammadiyah se-Indonesia.
Dalam kegiatan yang dihadiri Ketua PP Muhammadiyah dr H Agus Taufiqurrahman dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti, M.Ed, dimeriahkan penampilan musik grup tunanetra Organ Tice, pembacaan tilawah Qur’an dari Dian Pratiwi (penyandang tunanetra) menggunakan huruf braille, paduan suara dari anak-anak LKSA Muhammadiyah – ‘Aisyiyah se-DIY dan permainan angklung dari Muhammadiyah Senior Care PRM Perumnas Condongcatur Sleman.
Dijelaskan Mensos Tri Rismaharini, difabel netra kondisinya kalau di jalan tidak aman. “Mereka harus bisa mandiri, minimal di lingkungan mereka sendiri,” kata Risma, yang menyerahkan tongkat penuntun adaptif bagi penyandang tunanetra di DIY.
Ke depan, Kemensos akan mendistribusikan alat bantu bagi seluruh penyandang disabilitas sesuai kebutuhannya. “Harapannya, mereka bisa lebih mandiri dan tidak tergantung kepada orang lain,” ungkap Risma.
Bagi Risma, alat bantu tersebut sangat diperlukan kaum disabilitas dibandingkan bangun gedung terus.
Ketua PP Muhammadiyah — yang juga Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) — Prof Dr Muhadjir Effendy, MAP, menggarisbawahi esensi dari gerakan sosial keagamaan Muhammadiyah yang berfokus pada pelayanan kemanusiaan tanpa pandang bulu. “Untuk itulah pentingnya inklusivitas dalam upaya membantu sesama,” kata Muhadjir Effendy.
Muhadjir berharap, Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bisa menghasilkan gagasan-gagasan filantropis yang menguatkan nilai-nilai luhur Islam dalam memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
Rakernas MPKS PP Muhammadiyah dengan tema “Tajdid AUMSOS Abad ke-2” berlangsung hingga 13 Agustus 2023 dan berfokus pada modernisasi manajemen Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) bidang sosial yang profesional, inklusif dan mandiri, sebagai respon perkembangan permasalahan kesejahteraan sosial yang semakin kompleks.
Bahasan Rakernas jadi bahan masukan bagi MPKS untuk kerja keras memberikan yang terbaik atas nama filantropi, kemanusiaan dan alturisme serta semata karena Allah SWT.
Dalam kegiatan tersebut ada sharing session oleh berbagai lembaga terkait, sidang komisi yang membahas kebijakan MPKS untuk 5 tahun mendatang hingga penandatanganan MoU dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) penyelenggara Program Studi Kesejahteraan Sosial. (Fan)
Discussion about this post