SEKITAR 30 anak Sekolah Dasar atau SD yang berada RW Kampung Tinalan RW 04, Prenggan, Kecamatan Kotagede
mengikuti simulasi tanggap bencana beberapa waktu lalu.
Pelatihan sekaligus simulasi tanggap bencana itu digelar oleh 10 mahasiswa dan mahasiswi program Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Alternatif 76 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) unit I.B.2 bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kotagede.
Salah satu anggota KKN Alternatif 76 I.B.2 Emi Lestari mengatakan, selama ini anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan beresiko tinggi terkena dampak bencana. Baik masalah kesehatan, fisik maupun psikologi.
Menurut Emi, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantarnya wilayah tempat tinggal mereka yang rawan bencana. Serta kurangnya pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran untuk mengurangi resiko.
“Dalam kegiatan ini, anak-anak diperkenalkan dengan materi apa saja itu bencana. Bagaimana kita
melakukan simulasi, dan ada edu game” jelas Emi kepada InilahJogja, Selasa 11 Januari 2022.
Lebih lanjut dikatakannya, kegiatan ini dilakukan guna mendukung progam penyelenggaraan penanggulangan bencana di sekolah yang
mengacu pada pengurangan risiko bencana.
Masih menurut Emi, dipilihnya anak SD sebagai sasaran pelatihan dimaksudkan agar mereka memiliki kecakapan
dalam merespon jika terjadi bencana kapan saja.
“Diantaranya melalui pengorganisasian dan langkah-langkah yang tepat ketika
terjadi bencana,” jelasnya.
Diungkapkan Emi, dari hasil pelaksanaan kegiatan itu, rata-rata pengetahuan anak tentang apa yang harus dilakukan saat terjadinya bencana masih kurang.
“Sehingga, dengan adanya pelatihan siaga bencana ini diharapkan anak-anak memiliki pengetahuan yang
luas tentang sikap yang harus dilakukan pada saat terjadi bencana,” demikan Emi Lestari. (kal/zil)
Discussion about this post