HARI yang ini ditunggu akan tiba. Hari Lebaran. Hari Raya Idul Fitri.
Suasana semerbak haru biru dengan suasana kehangatan dan atmosfer perayaan.
Berbagai lapisan masyarakat muslim baik tua maupun muda, di kampung dan di kota, menyambut dengan sukacita hari kemenangan itu.
Tak kurang menggeliat juga pada sektor ekonomi.
Pasar-pasar dan tempat belanja yang selama 2 tahun ini sepi pengunjung dikarenakan pembatasan kegiatan masyarakat akibat dampak pandemi Covid-19, tampak mulai ramai dikunjungi pembeli.
Aneka produsen barang hingga berbagai macam kue dan makanan meningkatkan suplainya ke pasar.
Negeri yang baru saja dilanda pandemi besar ini tampak telah berhasil melewatinya dan bahkan bertahan untuk tidak masuk kedalam jurang multi krisis.
Berbagai dukungan ekonomi telah digelontorkan oleh pemerintah RI lewat program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Pada tahun 2022 ini dana bantuan bidang penguatan pemulihan ekonomi masyarakat program PEN ini mencapai Rp 141,1 triliun.
Pada anggaran PEN 2022, terdapat tiga program atau kluster yang masih akan bergulir selama setahun ke depan yaitu bidang kesehatan (Rp 117,9 triliun), perlindungan masyarakat (Rp 154,8 triliun) dan penguatan pemulihan ekonomi (Rp 141,4 triliun).
Pagu anggaran terbesar, yaitu ditujukan untuk kebutuhan perlindungan masyarakat.
Pada program ini, sejumlah program bantuan sosial yang ada pada tahun sebelumnya, akan kembali digulirkan. Sejumlah bantuan tersebut yakni :
1. Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM);
2. Kartu Sembako untuk 18,8 juta KPM;
3. Kartu Prakerja untuk 2,9 juta peserta;
4. Dukungan program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP);
5. Bantuan Langsung Tunai di desa yakni BLT Desa.
Belum lagi terhitung bantuan ekonomi crash program seperti BLT minyak goreng yang digelontorkan bulan ini sebagai akibat fenomena dadakan langkanya minyak goreng di pasaran akibat harga CPO dunia yang melangit.
Ketua DPR RI, Puan Maharani, baru-baru ini juga mengharapkan pada Pemerintah agar penyaluran THR dan Gaji ke-13 untuk ASN dapat sampai tepat waktu agar masyarakat dapat dengan segera menggunakan untuk berbelanja keperluan lebaran.
Dengan berbagai bantuan tersebut sudah selayaknya masyarakat juga cerdas dalam menggunakan dan membelanjakan bantuannya sehingga bantuan tersebut bisa menjadi bola salju yang makin lama bergulir akan makin membesar.
Apa maksudnya?
Maksudnya, belanjalah dengan kesadaran untuk membantu bergeraknya aktivitas ekonomi bangsa kita sendiri dengan membeli produk-produk konsumsi buatan bangsa sendiri.
Dengan demikian, belanja konsumsi kita tidak hanya memenuhi kebutuhan kita di Hari Raya, tapi juga membantu tetangga kita, membantu sanak famili, handai taulan, membantu masyarakat dan bangsa kita, dan pada akhirnya juga akan membantu diri kita sendiri.
Produk mereka dibeli masyarakat kemudian proses peroduksi bergerak, tenaga kerja terserap, para suplier bahan baku lokal usaha tersebut juga semakin jaya.
Mungkin pada awalnya baik kualitas maupun harga produk mereka masih perlu kita maklumi jika posisinya masih kalah dengan produk impor.
Namun dengan dukungan belanja kita lambat-laun tapi pasti bahwa usaha dan produk mereka akan menuju perbaikan dalam persaingan global.
Jika kesadaran berbelanja konsumsi seperti di atas diterapkan juga pada pola belanja online kita (E- Commerce), maka cita-cita Indonesia manjadi superpower ekonomi dunia akan lebih cepat tercapai.
Mari, masyarakat bangsa Indonesia, dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri ini kita kembali berbelanja produk kita sendiri. (Mirah Kusumaningrum, Pengamat Ekonomi Rakyat, tinggal di Jawa Timur)
Discussion about this post