KETUA DPR RI, Puan Maharani, mengingatkan pemerintah untuk mempersiapkan detail kebutuhan masyarakat dan pengamanan di setiap titik keramaian selama perjalanan mudik.
Puan juga menekankan pentingnya persiapan agar tidak terjadi lagi kemacetan hingga 20 jam di dalam tol dan memakan korban jiwa seperti pada 2016.
Menanggapi hal itu, Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Mayarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, mengungkapkan, upaya yang bisa ditempuh untuk mengurai kemacetan adalah dengan menghindari berangkat pada tanggal puncak arus mudik.
“Kalau berangkatnya bareng-bareng ya macet,” ucapnya, Selasa (26/4/2022).
Puan juga mengimbau masyarakat agar mempersiapkan keberangkatan mudik dengan mempertimbangkan waktu terbaik.
Puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada 28-30 April 2022. Puncak arus mudik terjadi karena pada saat itu masyarakat bersama-sama berangkat untuk mudik sehingga terjadi kemacetan di jalur utama mudik.
Djoko mengapresiasi imbauan tersebut. Menurutnya, menilai semakin banyak yang menyerukan kesiapan pada puncak arus mudik, maka masyarakat akan teredukasi untuk tidak mudik bersamaan dan bisa memilih alternatif tanggal.
“Kan kalau banyak yang sampaikan, orang jadi berpikir pulang duluan,” terang Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata itu.
Djoko pun menyoroti pemilihan dan waktu perjalanan. Ia menyarankan agar pemudik berupaya menghindari perjalanan di waktu puncak arus mudik dan arus balik.
“Hindari perjalanan di waktu favorit, seperti sehabis waktu sahur atau berbuka puasa, cek waktu dan rute pemberlakuan rekayasa lalu lintas dari kepolisian, update selalu informasi lalu lintas melalui saluran resmi Jasa Marga,” ungkap Djoko.
Selain itu, Djoko juga menyoroti penerapan protokol pencegahan Covid-19.
Menurutnya, mudik lebaran tahun ini harus tetap memerhatikan keselamatan, keamanan, kenyamanan, serta ditambahkan aspek kesehatan dan bertanggung-jawab.
Mudik kali ini, kata Djoko, layak dikedepankan Mudik Sehat 2022. Prokes wajib dilakukan. “Makna transportasi tidak hanya menjaga keselamatan, keamanan, kenyamanan, tetapi juga aspek kesehatan saatnya mulai sekarang diterapkan,” pungkas Djoko. (Fan)
Discussion about this post