KEGIATAN Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Sleman, Yogyakarta akan ditutup jika ditemukan adanya kasus positif COVID-19.
“Jika nanti ditemukan adanya kasus positif 1 orang siswa saja, (PTM) di sekolah itu akan kita tutup dulu,” ungkap
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo saat dikonfirmasi Kamis 14 Oktober 2021.
PTM serentak di Kabupaten Sleman sudah dimulai sejak minggu lalu. Kegiatan PTM dilakukan sebanyak 119 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sampling 5 Sekolah Dasar (SD) di masing-masing Kapanewon.
Kebijakan itu akan diambil oleh Kustini untuk memastikan kegiatan PTM tetap berjalan, namun dengan protokol kesehatan yang ketat. Sehingga perlu dilakukan lokalisir penanganan secara optimal terhadap kasus yang ada.
“Kalau ada siswa positif, maka PTM di sekolah itu akan ditutup. Ini tindakan cepat yang harus diambil sembari dilakukan 3T untuk memastikan ada klaster atau tidak,” jelas Kustini.
Terkait waktu penutupan nantinya akan disesuaikan dengan temuan kasus yang ada. Jika hanya ditemukan satu kasus positif, sekolah akan ditutup 3 hari untuk kemudian dilakukan sterilisasi.
“Kalau kita tutup (PTM) semuanya se Sleman tidak mungkin. Yang penting bagaimana mitigasinya kita lakukan dengan benar agar covid-19 di sekolah tidak menjadi phobia,” tambah Kustini.
Dilanjutkan Kustini, sejauh ini pelaksanaan PTM di Sleman diawasi oleh Dinas Pendidikan dan pemangku kepentingan di masing-masing wilayah. Pengawasan dilaksanakan untuk memastikan protokol kesehatan dilaksanakan dengan baik di setiap sekolah.
“Minggu depan juga akan dilaksanakan swab sampling. Agar kita tahu ada kasus atau tidak. Harapannya tidak ada kasus ya, dan PTM tidak ada yang ditutup,” pungkas Kustini. (mdc/zil)