UNIVERSITAS Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menerima hibah Program Riset Keilmuan Tahun 2021 Kemendikbudristek-LPDP.
Diketuai Dr. Fatwa Tentama, S.Psi., M.Si. (skema riset desa), Choirul Fajri, S.I.Kom., M.A. (skema riset kemanusiaan), Dr. Wantini, S.Pd.I., M.Pd.I. (skema riset kemanusiaan), Ika Dyah Kumalasari, S.Si., M.Sc., Ph.D. (skema riset mandiri), dan Laila Fatmawati, S.Pd., M.Pd. (skema riset mandiri).
UAD menjadi perguruan tinggi dengan penerima hibah Program Riset Keilmuan Tahun 2021 terbanyak. Dan, hibah ini merupakan program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Kali ini, UAD mengungguli perguruan tinggi negeri di Yogyakarta seperti Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) serta Perguruan Tinggi Swasta (PTS) lainnya. Total ada lima proposal dari UAD yang mendapat pendanaan.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UAD, Anton Yudhana, S.T., M.T., Ph.D., menjelaskan, UAD mendukung secara penuh terkait riset yang dilakukan dosen.
“Kami memberikan dukungan kepada para dosen dengan memberikan sosialisasi dan informasi terkait program dari Kemendikbudristek-LPDP,” kata Anton Yudhana, Sabtu (30/10/2021).
Dalam waktu yang singkat, LPPM UAD melakukan klinik proposal, pendampingan secara intens. Kemudian juga mengawal secara daring maupun luring. “Ada cukup banyak dari UAD yang kami daftarkan, alhamdulillah ada lima yang masuk,” jelas Anton Yudhana.
Menurut Anton, strategi yang dilakukan UAD untuk mendukung peningkatan riset adalah dengan melakukan efisiensi dan efektivitas sistem informasi penelitian. “Kemudian, menyediakan sistem informasi penelitian yang simpel, efisien, dan akuntabel,” papar Anton Yudhana.
Dijelaskannya, sistem informasi yang baik akan memudahkan dan mendukung riset. “Selain itu, secara terjadwal kami juha melakukan workshop series dengan berbagai latar bidang keilmuan,” kata Anton Yudhana.
Kemudian, ada juga workshop inovasi. Strategi lain dengan melakukan prosedur penelitian yang memudahkan. “Artinya, tidak terjebak pada sisi administrasi saja, tetapi lebih kepada luaran ataupun kualitas riset itu sendiri,” ungkap Anton.
Hal lain yang dilakukan untuk meningkatkan riset adalah dengan menyiapkan proposal-proposal yang berkualitas. Kemudian, meningkatkan kerja sama atau kolaborasi riset dengan pihak-pihak eksternal. (Fan)
Discussion about this post