SALAH satu pendiri partai Demokrat prof Subur Budisantoso bicara blak-blakan soal berdirinya partai Demokrat kala itu.
Prof Subur mengatakan hal itu kepada Inilah Jogja Selasa 21 April 2021 malam.
Mantan Ketua umum partai Demokrat itu membenarkan jika pada awalnya rekan sejawatnya yang bernama Hencky Luntungan telah mengumpulkan 9 orang guru besar untuk mendirikan sebuah partai politik.
“Memang bener bung Henky (saat itu) kumpulkan 9 guru besar untuk mendirikan partai dan pak Vence Rumangkang yang janjikan dana,” ujarnya.
Dalam perjalanan waktu, lanjut Subur, saya diminta untuk memimpin organisasi yang akan didirikan. Saya saat itu mengajak teman dari Wantanas dan TNI serta cendekiawan lain yang tergabung dalam ISK Kosgoro.
“Dari Wantanas ada prof Irsan Tanjung, Prof Darji (alm), Prof Adiningsih serta pak Wisnu yang berlanjut mendampingi sebagai spiritual bersama pak Wily penghubung spiritual ‘Ratu Kidul’ serta sahabat saya sejak saya diterjunkan di Timtim dan Pegunungan Tengah Papua dan Freeport, serta menangani setiap kerusuhan di Kalimantan yaitu Brigjen Pens Hari Cokro,” ungkapnya.
Dikatakannya, saat itu masih banyak nama embrio partai Demokrat.
“Masih banyak nama anggota embrio PD, ada Yani Wahid (alm), Sis NS (alm), Suharto Ketum Kosgoro dll,” jelasnya.
Prof Subur menuturkan, group ini, kalau bukan embrio pendiri partai Demokrat namanya Gemakarsa berkantor di rumahnya Jalan Kartanegara KB.
“Dan pertemuannya setiap hari Rabu di Jalan Purwakarta membahas situasi epoleksosbud dipimpin bpk Tri Sutrisno,” tambahnya.
Lebih lanjut dikatakan prof Subur, setelah bertemu dengan groupnya sdr Hencky Luntungan kami perbesar dan mengerucut ke pendirian partai politik yang melahirkan partai Demokrat.
“Saya ditunjuk sebagai pimpinan dan pak Vence janjikan dananya. Dua kali pindah kantor kontrakan. Saya malu dan minta bantuan Sdr Jhoni Alen Marbun Sekjen ISK Kosgoro untuk beli kantor di Jalan Pemuda,” demikan prof Subur Budisantoso. (tiwi/wit)