KADERISASI pimpinan perguruan tinggi (PT), termasuk di Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta, idealnya berlangsung dinamis, diikuti dengan sistem merit dalam birokrasi modern.
“Kaderisasi pimpinan seperti dekan meningkat menjadi wakil rektor menjadi kunci untuk mendinamisasi pimpinan PT,” ujar Rektor UWM Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec.
Prof Edy menekankan, kaderisasi tidak semudah diucapkan karena lembaga PT memiliki persoalan internal masing-masing dalam menerapkan sistem merit. Karena itu terdapat kasus-kasus tertentu pucuk pimpinan PT didatangkan dari luar kampus setempat.
Model penempatan pucuk pimpinan dari eksternal kampus wajar asal dikombinasi dengan kader-kader pimpinan PT dari internal, dengan mengacu sistem merit atau penempatan pimpinan dari internal berbasis kapasitas, kapabilitas, dan integritas.
“Ini menunjukkan sistem kepemimpinan kampus bukan model feodal, karena ada kader internal yang memiliki kapasitas ikut memimpin,” kata mantan Ketua Forum Rektor ini.
Dalam kaitan kepemimpinannya, Prof Edy menyatakan telah mendapat amanat dari Senat UWM untuk mengemban amanat sebagai rektor periode 2023-2027. Rektor periode pertama pada 2019-2023.
Sebelum itu, Prof Edy menjalankan tugas untuk meneruskan tugas rektor UWM Prof. Dr. Muchsan, yang mengundurkan diri dengan alasan kesehatan pada tahun ketiga masa baktinya (2017).
“Saya mendapat amanat dari Senat untuk memimpin UWM satu periode lagi,” kata Prof Edy saat membuka rapat kerja Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Sospol) UWM (20/7/2023) di Hotel Ibis Style Yogyakarta.
Rapat senat UWM yang membahas jabatan rektor pada Selasa, 18 Juli 2023, dihadiri oleh 18 anggota Senat dan Pengurus Yayasan Dr. Inge Gunawan, S.E., M.Si., C.M.A; Dr. (H.C.) GKR Mangkubumi dan Dr. Achiel Suyanto, S.H., M.H., M.B.A.
Rapat itu menepatkan Prof Edy sebagai Rektor UWM periode 2023-2027 dan rektor terpilih menyiapkan regenerasi/kaderisasi kepemimpinan di kampus. Adapun pertanggungjawaban jabatan rektor periode 2019-2023 akan dibacakan pada waktu yang dijadwalkan.
Berkaitan pengembangan UWM masa depan, Prof Edy menyatakan sinergi dan kerjasama antar pimpinan dan elemen di kampus menjadi kunci untuk memajukan dan membesarkan kampus ini.
“Kita tidak bisa bekerja sendirian, setiap program dan pelaksanaan memerlukan tim kerja. Kampus ini tidak bisa besar apabila tidak ada sinergi,” kata mantan Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) ini.
UWM menyadari perlu kerja keras untuk maju. “Kampus ini memerlukan akselerasi, percepatan untuk maju dan besar,” pungkas Prof Edy. (rth)
Discussion about this post