PULUHAN santri di tiga pondok pesantren (Ponpes) di Kabupaten Sleman, Yogyakarta tertular Covid-19. Pengelola Ponpes di Kabupaten Gunungkidul pun meningkatkan kewaspadaan. Belum ada kasus, tetapi langkah antisipasi disiapkan.
Kepala Bagian Tata Usaha Ponpes Darul Quran Wal Irsyad Wonosari, Esti Wuriyani menyampaikan bahwa sudah menyiapkan kamar isolasi. Posisinya terpisah dengan asrama santri.
“Mereka yang punya gejala sakit apa pun, akan kami tempatkan di situ, ditangani perawat. Jika gejalanya parah, langsung kami pulangkan,” jelas Esti Jumat (2/10/2020).
Esti mengungkapkan ada beberapa santri mengalami gejala berupa gangguan kulit, namun tak ada santri yang bergejala panas tinggi ataupun batuk seperti dialami pasien positif Covid-19.
Sebanyak 1.035 santri pun saat ini sudah berada di Ponpes dan beraktivitas dengan protokol kesehatan ketat. Esti mengungkapkan 70 persen santrinya berasal dari luar wilayah Gunungkidul.
“Mereka datang secara bergelombang, yang terakhir datang pada 22 September lalu,” ungkapnya.
Esti mengharapkan kondisi santri tetap aman dan sehat selama berada di Ponpes. Jika ada kasus, pengelola Ponpes akan memulangkan semua santri yang sehat.
Santri yang sakit, Esti mengatakan, Ponpes akan berkomunikasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul. Koordinasi diperlukan untuk penanganan yang tepat sesuai protokol kesehatan.
“Dinas Kesehatan juga rutin memantau kondisi santri dan situasi Ponpes,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Gunungkidul Arif Gunadi mengatakan pihaknya melakukan inspeksi ke sejumlah Ponpes, salah satunya Darul Quran.
Inspeksi dilakukan untuk memastikan kondisi santri dan penerapan protokol kesehatan, pasca mendapat informasi dari Sleman. Arif memastikan bahwa belum ada santri yang dilaporkan memiliki gejala sl positif Covid-19.
“Ponpes yang kami kunjungi juga masih menjalankan protokol kesehatan sangat ketat, baik untuk santri maupun tamu yang datang ke lokasi,” jelasnya. (har/jal)