DIVISI Humas Mabes Polri bekerjasama dengan Kabupaten Sleman menggelar Focus Group Discussion atau FGD dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama, Kamis 21/4/2022.
FGD yang digelar di aula kompleks Pemkab Sleman tersebut menghadirkan narasumber mantan pimpinan jaringan teroris Asia Tenggara yang juga konsultan kontra radikalisme dan deradikalisasi Polri Nasir Abbas.
Kasubbag Opinev Biro Penmas Div Humas Polri AKBP Erlan Munaji saat membuka acara tersebut mengatakan, paham radikalisme sangat masif terutama menjelang tahun politik 2024.
“Sebagai orangtua, harus melakukan klarifikasi serta cek dan ricek setiap informasi yang ada dan beredar baik itu media mainstream maupun media sosial,” kata dia.
Kedepan, lanjutnya, jangan sampai aksi radikalisme dan intoleransi terjadi di wilayah Sleman.
“Terutama aliran-aliran yang berbeda yang bisa mengganggu situasi Kamtibmas terutama menjelang situasi politik ini,” katanya.
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, mengatakan, paham radikalisme harus diperangi secara bersama-sama.
“Kita tidak henti-hentinya dengan Dinas terkait setiap bulannya mengadakan forum seperti ini. Memberikan pengetahuan apa itu radikalisme dan cara memeranginya,” ujarnya.
Nasir Abas mengatakan, ancaman radikal masih ada disekitar kita. Oleh sebab itu 4 pilar kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD 44, NKRI dan Kebhinekaan harus di tegakkan. (jas/dal)