POLRES Kulonprogo, Yogyakarta telah mengantongi identitas pelaku yang ada di video porno yang diambil di bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA). Namun, Polres memastikan pelaku video porno bukan orang Yogyakarta.
Kapolres Kulonprogo AKBP M Fajarini melalui melalui Kasie Humas Iptu I Nengah Jeffry mengatakan, berdasarkan analisa video dan ramainya komentar, pelaku masih dalam lidik meskipun memang mengarah ke akun siskaeee.
“Dari beberapa asesoris dan pakaian yang sering digunakan ada kesamaan dengan video yang diunggah lainnya. Salah satunya kacamata,” ujarnya Sabtu 4 Desember 2021.
Lebih lanjut dikatakannya, saat ini petugas sudah mengantongi ciri-ciri pelaku. Namun, dipastikan pelaku bukan orang Yogyakarta.
“Ciri-ciri pelaku sudah kami ketahui, namun keberadaan pelaku masih kami cari. Pelaku bukan orang Yogyakarta dan suka berpindah tempat,” ungkapnya.
Menurutnya, pihaknya telah memastikan lokasi bahwa benar itu terjadi di bandara YIA tepatnya di bagian parkir lantai dua. Dimana memang jarang lalu lalang publik karena merupakan jalur troli.
“Kami (Polres Kulonprogo) telah berkoordinasi dengan Polda dan pihak Bandara guna mengungkap kasus ini,” ungkap Jeffry.
Banyaknya jejak digital, lanjut Jeffry, menjadi salah satu bukti kami untuk menindak lanjuti pelaku pemeran. Jelas harus terungkap karena telah melanggar UU Pornografi, tentang memproduksi, menyebarluaskan ataupun mengekspos video.
“Dan juga masuk dalam UU ITE karena dengan sengaja mendistribusikan dan membuat dapat diaksesnya informasi yang memiliki muatan melanggar kesusilaan,” tegasnya.
Diungkapkan Jeffry, berkaca dengan beberapa kasus yang pernah terjadi di bandara YIA baik itu pencurian panel, perusakan mobil, penipuan hingga dijadikan lokasi pembuatan video porno, maka sangat diperlukan kehadiran polisi ditempat itu guna menekan terjadinya tindak kriminal di bandara.
“Mengingat bandara YIA belum ada polisi yang bertugas disana. Tidak sama halnya seperti di bandara Soekarno-Hatta yang ada Polres Bandara ataupun bandara lainnya yang ada Polsek bandara ataupun pos polisi sebagai pengamanan dan pengawasan disekitar bandara,” pungkasnya. (taf/lah)