DIREKTORAT Jenderal Pendidikan Tinggi telah melakukan penilaian proposal PKM 5 Bidang pada tahun 2020. Dan 5 proposal PKM-K dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta lolos dan berhasil didanai Dikti pada tahun 2020. Tiga di antaranya berasal dari Program Studi Akuntansi dan dua lagi berasal dari Program Studi Bisnis Jasa Makanan.
Proposal yang lolos adalah “Cookies Momordica Charantia: Inovasi Produk Pare untuk Generasi Milenial” (Ketua Ryska Andrianingrum dari Akuntansi), “Gebanus All Shuttered Inovasi Gendongan, Bayi All Shuttered dengan Motif Batik Nusantara” (Ketua Rizmaya Annisa Yasin dari Akuntansi).
Selain itu, “K-Mus Olahan Kue Berbahan Dasar Jamu yang Menyehatkan” (Ketua Triyani dari Akuntansi), “Moringa Coffe: Kopi Nikmat dengan Antioksidan Alam” (Ketua Nurul Suciyani dari Bisnis Jasa Makanan) dan “Gebrakan Politisi: Gerakan Beraksi Anak Negri Puzzle, Modul, Pojok Gizi, Poster, Sosialisasi” (Ketua Baiq Sukma Cholifia Setyaningrum dari Bisnis Jasa Makanan).
Adanya permainan yang dapat dibuat sendiri oleh anak dengan mengikuti video tutorial, maka anak akan mudah memahami dan merasa senang dengan permainan yang dibuatnya.
Berkaitan hal itu, Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, edukasi anak-anak mengenai mencuci tangan dan konsumsi makanan yang sehat, dengan tujuan mengatasi masalah gizi yang ditemukan.
Saat ini, gizi masih menjadi masalah besar bagi masyarakat. Apalagi di masa pandemi COVID-19. Dan hal ini tidak menyurutkan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat: Baiq Sukma Cholifia Setyaningrum, Ade Gunawan, Syifa Alifa Rahma dan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis: Heni Dwi Ramadhani dan Sinda Ayunani, untuk membuat Gerakan Beraksi Anak Negeri, Puzzle Modul Pojok Gizi, Poster dan Sosialisasi, yang semuanya itu disingkat Gebrakan Politisi.
Bertempat di SD Negeri Jetis, Yogyakarta, Senin (21/9/2020), mereka berlima menyampaikan video berdurasi pendek. “Agar mudah dimengerti oleh anak usia Sekolah Dasar,” terang Baiq Sukma Cholifia selaku ketua pelaksana.
Lima orang mahasiswa UAD Yogyakarta itu mendapat bimbingan dan pendampingan Cita Eri Ayuningtyas, SGz, MPH, dosen Program Studi Bisnis Jasa Makanan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UAD Yogyakarta.
Menurut Cita Eri Ayuningtyas, ide dan segala kegiatan edukasi tersebut dituangkan melalui video yang dibuat tim. “Ide dan semua proses pembuatan video dilakukan oleh anggota tim dari berbagai kota asal mereka,” kata Cita Eri Ayuningtyas, yang menambahkan karena pandemi COVID-19 tidak memungkinkan mereka berkumpul di satu lokasi.
Kali ini, Cita Eri Ayuningtyas hanya mendampingi dan mengarahkan saja terkait dengan teknis pelaksanaan dan pembuatan video. Selebihnya dari mahasiswa UAD Yogyakarta. “Mereka sangat kreatif dalam membuat kegiatan ini,” katanya.
Tim PKM UAD Yogyakarta ini berhasil lolos masuk pendanaan dari Kemenristek Dikti tahun 2020 setelah ajukan usulan “Gebrakan Politisi”.
Baiq Sukma Cholifia, mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat UAD Yogyakarta, mengatakan, timnya berhasil lolos setelah mengajukan tema masalah gizi anak sekolah dengan judul kegiatan Gerakan Beraksi Anak Negeri, Puzzle Modul Pojok Gizi Poster dan Sosialisasi (Gebrakan Politisi) di SD Negeri 1 Jetis Yogyakarta.
Program ini mendapatkan pendanaan dari Kemenristek Dikti dan berlangsung selama tiga bulan.
Selama masa pandemi COVID-19 ini, tidak ada aktifitas di sekolah tersebut. Tapi dalam pelaksanaan kegiatan itu secara daring dengan memberikan video berdurasi pendek.
Selama ini, melalui permainan membuat anak senang untuk melihat dan lantas mencobanya.
“Itu sebagai langkah awal edukasi mengenai konsumsi makanan sehat dan juga cuci tangan,” kata Baiq Sukma Cholifia sambil memeragakan permaiman puzzle.
Ide mengenai edukasi masalah gizi, dikatakan Baiq Sukma Cholifia, sebenarnya sudah lama digagas. “Sejak sebelum terjadinya COVID-19 ini,” tandasnya.
Karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk bertemu langsung dengan siswa SD Negeri 1 Jetis Yogyakarta, maka kegiatan ini dialihkan dengan memberikan edukasi melalui daring dan video permainan. “Sekaligus untuk mencegah penularan COVID-19,” tambah Baiq Sukma, Selasa (22/9/2020).
Kegiatan edukasi itu diberikan dalam beberapa hari. Sejak 21 September 202, video permainan tersebut sudah dikirimkan ke wali siswa melalui grup WhatsApp (WA).
Untuk setiap hari ada target yang harus dicapai. Sehingga dengan adanya grup WhatsApp orang tua wali siswa ini, diharapkan orangtua siswa juga ikut teredukasi mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tengah pandemi COVID-19. (Affan)