DINAS Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten menyalurkan 32,7 ton benih padi bagi petani. Bantuan tersebut diberikan kepada petani yang terdampak banjir awal Februari lalu.
Kepala DPKPP Klaten, Widiyanti mengatakan bencana banjir tersebut mengakibatkan 1.308 hektare sawah di Kabupaten Klaten terendam. Akibatnya tanaman padi yang ditanam mengalami kerusakan parah.
“Sesuai instruksi Bupati Klaten, setelah terjadi banjir langsung dilakukan identifikasi dan kami ajukan ke Provinsi untuk mendapatkan bantuan benih,” ungkapnya, Selasa (2/3/2021).
Sebanyak 1.308 hektare sawah tersebut tersebar di sepuluh wilayah kecamatan; Prambanan, Gantiwarno, Jogonalan, Wedi, Bayat, Kalikotes, Cawas, Trucuk, Karangdowo, dan Juwiring. Menurutnya bantuan tersebut sudah disalurkan seluruhnya untuk 78 kelompok tani di 65 desa.
“Bantuan benih padi yang disalurkan berjenis inpari 32, inpari 33, dan inpari 42. Bantuan benih ini diberikan sebagai pengganti produksi bagi petani yang terdampak banjir,” paparnya.
Diharapkan melalui bantuan tersebut, petani dapat melanjutkan produksi padi. Ia menambahkan Kecamatan Wedi merupakan wilayah dengan lahan pertanian yang paling luas terdampak banjir.
“Paling luas di Kecamatan Wedi, mencapai 353 hektare. Dampaknya hampir merata di wilayah desa di Wedi,” katanya.
Besarnya dampak banjir di sektor pertanian, Widiyanti mengimbau petani, khususnya yang lahan tanam padinya berada ring aliran sungai berhulu di Sungai Bengawan Solo untuk mengikuti program Asuransi Usaha Pertanian (AUTP). “Melalui program AUTP, minimal petani tetap bisa produktif meski terdampak banjir karena kerusakan tanaman akan dijamin klaim,” ujarnya. (hal/srgn)
Discussion about this post