UNIVERSITAS Ahmad Dahlan (UAD) bersama Universitas Islam Indonesia (UII) menjadi tuan rumah pada Pertemuan Konsorsium Erasmus+ Building Universities in Leading Disaster Resilience (BUiLD) ke-4 yang dilakukan secara hybrid pada 8-9 Desember 2021 lalu di Hotel Ambarrukmo Yogyakarta.
Kegiatan yang diikuti Universitas Andalas (UNAND), Universitas Surabaya (Ubaya), Universitas Khairun (Unkhair), Universitas Muhammadiyah Palu dan Universitas Presiden (PRU) secara luring di Yogyakarta, dan University of Gloucestershire UK sebagai koordinator dari program Erasmus BUiLD ini secara daring.
Delapan Perguruan Tinggi (PT) tersebut mendapatkan hibah program Building Universities in Leading Disaster Resiliense (BUiLD) dari Uni-Eropa dalam program Erasmus+ Capacity Building of Higher Education (CBHE) sejak tahun 2019 sampai dengan 2022.
Hibah itu bertujuan untuk mengembangkan kapasitas PT untuk menjadi Kampus Tangguh Bencana (KTB).
Dukungan yang diberikan oleh Uni-Eropa berupa peralatan yang bisa digunakan untuk memberikan awareness kepada civitas akademika PT dan mitra-mitranya tentang kebencanaan serta bisa digunakan untuk keperluan tridharma PT: pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Selain itu, hibah ini juga mengembangkan kapasitas PT untuk memiliki Center of Excellence in Disaster Resilience (CoEDR) di masing-masing perguruan tinggi.
Kegiatan di Yogyakarta itu merupakan kali kedua diselenggarakan selama program BUiLD Erasmus+ ini. Sebelumnya, di tahun 2019, kick-off meeting juga diselenggarakan di Yogyakarta, yang diselenggarakan UAD dan UII.
Selama pandemi Covid-19 sejak tahun 2020 sampai saat ini, pertemuan-pertemuan diselenggarakan secara daring setiap dua minggu dalam bentuk rapat laporan kemajuan, talk show, webinar dan seminar internasional.
Di tahun 2021, ketika pandemi Covid-19 mulai melandai di Indonesia, pertemuan di Yogyakarta kembali diselenggarakan secara hybrid dengan peserta dari Indonesia secara luring dan dihadiri oleh sebagian konsorsium Eropa secara daring.
Agenda workshop dua hari ini di antaranya di hari pertama masing-masing perguruan tinggi konsorsium BUiLD di Indonesia memberikan update tentang status Center of Excellence in Disaster Resilience dan kegiatannya, laporan tentang kemajuan kegiatan-kegiatan dalam framework BUiLD di antaranya pendirian CoEDR, desain kurikulum kebencanaan, riset, website CoEDR perguruan tinggi, persiapan pelatihan virtual reality kebencanaan, pengadaan barang untuk CoEDR dalam skema BUiLD, pola fundraising kebencanaan, saling benchmark di antara PT peserta dengan CoEDR masing-masing, mempresentasikan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh masing-masing perguruan tinggi dalam usaha menanggulangi dampak bencana dengan tipe yang berbeda-beda.
Misalnya, di Sumatera Barat (UNAND) dan Jawa Timur (UBAYA) bencana gempa bumi, Kalimantan Tengah (UNLAM) bencana kabut asap, DIY (UAD dan UII) dengan bencana gempa bumi dan vulkanik, Palu (Unismuh Palu) dengan bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi, Jakarta dan Tangerang (Universitas Presiden) dengan bencana banjir, serta Ternate (UNKHAIR) dengan bencana gempa bumi dan tsunami (bencana pesisir).
Tim Eropa diwakili oleh University of Gloucestershire (UoG) UK mempresentasikan rancangan blue print manajemen kebencanaan di perguruan tinggi yang akan diusulkan kepada tiap perguruan tinggi konsorsium BUiLD Indonesia.
Di hari kedua, konsorsium BUiLD Indonesia mengunjungi CoEDR di UII, Museum Merapi dan Museum Sarwidi untuk studi banding manajemen kebencanaan dan sejarah kebencanaan di Yogyakarta.
Di UAD, Program BUiLD Erasmus+ dikoordinatori oleh Bidang Kerjasama Luar Negeri, Kantor Kerjasama dan Urusan Internasional bekerjasama dengan tim kerja dari Pusat Studi Mitigasi dan Penanggulangan Bencana (PSMPB) dan beberapa fakultas yang terkait manajemen kebencanaan di antaranya Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Kedokteran.
Pusat Studi Mitigasi dan Penanggulangan Bencana (PSMPB) merupakan CoEDR di UAD yang menangani manajemen kebencanaan di UAD. Pusat Studi ini menjadi ujung tombak setiap kali UAD akan membantu dalam penanganan bencana alam yang terjadi di Indonesia.
PSMPB UAD selalu berkoordinasi dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dengan motto One Muhammadiyah One Response (OMOR). Tim yang dikirim oleh UAD ke lokasi bencana untuk membantu evakuasi, tim kesehatan untuk mengobati korban, dan tim psikolog yang membantu menangani trauma pascabencana. (Fan)