PERKUMPULAN Masyarakat Batang atau PMB akan mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Mengungkap Jejak Sejarah Batang” pada 15 Agustus 2024 mendatang.
FGD ini dirancang untuk menjadi platform penting dalam mengungkap dan mendiskusikan jejak-jejak sejarah Batang yang selama ini tersembunyi.
“FGD ini memiliki peran besar dalam membentuk identitas dan karakter masyarakat Batang,” kata Ketua Umum PMB, DR (HC) Heppy Trenggono, M.Kom, Minggu 28 Juli 2024.
Heppy Trenggono menekankan pentingnya acara ini dengan mengatakan, pembangunan utama adalah pembangunan karakter. Sejarah merupakan fundamental dalam membangun jati diri dan karakter bangsa.
“Banyak hal mengejutkan tentang sejarah Batang yang harus diketahui masyarakat. Hal ini penting agar masyarakat dan generasi muda Batang bangga membawa identitasnya sebagai wong mBatang,” ungkapnya.
Penggagas Gerakan Beli Indonesia ini melanjutkan, banyak bukti menunjukkan bahwa Batang memiliki peran penting terkait cikal bakal peradaban nusantara.
“FGD ini akan dihadiri oleh PJ Bupati beserta jajarannya, komunitas peduli sejarah Batang, serta tokoh-tokoh penting dari Kabupaten Batang dan Jakarta yang tergabung dalam PMB,” terangnya.
Dirinya berharap, FGD tersebut nantibya dapat menjadi langkah awal untuk merangkum dan menyusun sejarah Batang secara sistematis dan mudah dipahami oleh masyarakat luas.
Sebelumnya, juga telah digelar silaturahmi tokoh Batang di Resto Imperial Kitchen, Mampang Business Park, Jakarta Selatan. Saat itu hadir tokoh-tokoh penting seperti Irjen Pol (Purn) Drs. Soeprapto, Drs. Hamzah Ichwani, Letjen TNI Mar (Purn) Suhartono, Brigjen Pol Bachtiar Ujang Purnama, SIK, M.Si, Drs. H. Eddy Budiono, MM, Drs. Sanyoto, Sekjen PMB Wuryani, Mardiono, Subekto, dan Edy Leksono.
Para tokoh itu membahas pentingnya penulisan sejarah Batang dalam membangun identitas masyarakat dan generasi muda Batang.
Irjen Pol (Purn) Soeprapto menjelaskan tentang sejarah perjalanan bangsa, di mana pada era Singosari dan Majapahit berhasil mengalahkan Dinasti Yuan yang dipimpin oleh Kubilai Khan.
“Ini penting untuk diketahui agar masyarakat kita percaya diri,” ujar Soeprapto.
Letjen TNI Mar (Purn) Suhartono memaparkan peran Batang dan perjuangan Marinir dalam revolusi. Ia menjelaskan bahwa jejak-jejak perjuangan Marinir masih terlihat hingga hari ini.
Komandan Korps Marinir ke-23 ini menyumbangkan tank dan meriam yang saat ini terpampang megah di alun-alun Batang, yang telah menjadi tempat berfoto bagi lebih dari 1 juta orang.
“Dalam penulisan sejarah Batang nantinya perlu dibuat periodisasi sehingga mudah dipahami, misalnya sebelum Mataram, setelah Mataram, pra kemerdekaan, dan masa kemerdekaan,” tambah Suhartono.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari agenda pertemuan PMB dengan Pemda dan komunitas pegiat sejarah Batang, untuk memastikan sejarah Batang dapat ditulis dengan baik dan mudah dipahami oleh masyarakat. (zifa/kus)