PERAYAAN Malam Tiong Jiu atau fesrival bulan purnama pada tahun 2023 di Klenteng Tjen Ling Kiong Poncowinatan, Yogyakarta berlangsung meriah, Jumat (29/9/2023) malam.
Gelaran acara ini diselenggarakan oleh Jogja Chinese Art & Culture Centre (JCACC) yang terdiri dari 14 paguyuban dan organisasi sosial kemasyarakatan warga Tionghoa dan 2 organisasi muda mudi.
Ketua Panitia Tiong Jiu 2023, Bernie Liem mengatakan, acara Zhong Qiu Jie atau yang juga dikenal dengan Mid Autumn Festival merupakan suatu perayaan yang ditunggu-tunggu warga Tiongkok dan warga keturunan di berbagai negara.
“Karena perayaan ini adalah salah satu ajang berkumpul keluarga untuk berdoa dan bersyukur kepada Tuhan yang kuasa, sambil menikmati kue bulan dan makanan dibawah sinar bulan purnama,” ujar Bernie Liem.
Bernie Liem menambahkan, rangkaian acara sudah dilakukan sejak siang hari, dimulai dari sembahyang syukur di Klenteng Tjen Ling Kiong dan juga memanjatkan doa untuk rekan-rekan yang telah memasang lampion dan memesan paket kue bulan.
“Pada perayaan Tiong Jiu juga dilakukan doa bersama yang dipimpin dari berbagai unsur agama dan kepercayaan,” katanya.
Sementara, Ketua Umum JCACC, T Harry Setio pada kesempatan itu mengaku bahagia karena melihat konsistensi keluarga besar JCACC yang terus mengenalkan seni dan budaya melalui kegiatan pariwisata.
“Dan saya merasa bangga kepada anak-anak muda yang telah kompak bekerjasama tanpa pamrih untuk mempersiapkan dan melaksanakan acara ini,” katanya.
Harry juga berpesan, agar dalam perayaan Tiong Jiu dapat diambil hikmahnya, bahwa kita seharusnya dapat melebur untuk menjadi satu keluarga besar dan saling bahu membahu untuk tujuan yang lebih besar.
Sementara Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) DIY, Ellyn Subiyanti yang turut hadir pada perayaan Tiong Jiu di Klenteng Tjen Ling Kiong Poncowinatan mengatakan, perayaan Tiong Jiu sendiri selalu dirayakan pada tanggal 15 bulan 8 menurut penanggalan Imlek.
“Biasanya pada perayaan Tiong Jiu kita berdoa bersama, berkumpul keluarga dan makan bersama,” kata Ellyn.
Dia berharap perayaan Tiong Jiu ini bisa menjadi salah satu rujukan masyarakat Yogyakarta untuk tidak hanya sekedar berwisata menyaksikan acara ini, tapi juga bisa mengenal budaya Tionghoa juga.
“Karena pada acara ini banyak kesenian dan kebudayaan Tionghoa yang dipertunjukan,” pungkas Ellyn. (rth)