Pengunjung Objek Wisata di DIY Naik 1.411 Persen

Pintu masuk tempat wisata Kaliurang, Sleman, Yogyakarta. @ foto InilahJogja

DIREKTUR Lalu Lintas (Dirlantas) Polda DIY Kombes Pol Iwan Saktiadi mengatakan, jumlah wisatawan maupun kemacetan yang terjadi sejak diberlakukannya Operasi Operasi Ketupat Progo 2022 telah diprediksi sejak awal. Operasi itu dimulai 28 April 2022 Hinga 9 Mei 2022.

Hal itu dikatakan Iwan, saat jumpa pers dikantornya didampingi Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto, Rabu 11 Mei 2020.

Ia mengatakan, yang terjadi pada operasi tahun 2020-2021 dengan 2022 saat ini perbandingannya sangat jauh. Hal itu, kata dia, karena pada tahun 2020-2021 yang lalu di lakukan pembatasan kegiatan masyarakat.

Oleh karena itu, Iwan membandingkan data dengan kegiatan pra operasi yang dilaksanakan pada tanggal 16 hingga 27 April 2022 dengan saat operasi 28 April hingga 9 Mei 2022.

“Jumlah kecelakaan pada pra operasi berjumlah 193 kejadian. Sementara pada saat operasi terjadi 104 kejadian. Jadi terjadi trend penurunan 89 kejadian (-46%),” ungkapnya.

Iwan lantas, memaparkan data penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas terjadi penurunan khususnya di penilangan. Pada kegiatan pra operasi terjadi 1.384 penilangan. Sedangkan saat operasi turun menjadi 632 penilangan. Kemudian untuk teguran pada saat pra operasi tercatat 2.146 teguran sedangkan pada saat operasi tercatat 3.714 teguran.

“Kami fokus kepada pengamanan dan pelayanan kepada masyarakat pada saat mudik. Kami senantiasa melaksanakan peneguran kepada pengguna jalan yang melakukan pelanggaran kasat mata,” tegas Iwan.

Lebih lanjut dikatakannya, pengunjung destinasi wisata di wilayah Yogyakarta pada saat pra operasi sebanyak 60.602 pengunjung. Sedangkan pada saat operasi terjadi kenaikan 1.411 persen yakni 915.763 pengunjung objek wisata di seluruh wilayah DIY.

“Total pengunjung bandara di DIY pada saat pra operasi masuk 33.660 orang. Sedangkan yang keluar sebanyak 37.612 orang. Kemudian pada saat operasi yang masuk 65.417 orang, sedangkan keluar 55.865 orang,” urai Iwan.

Untuk pengunjung di terminal pada saat pra operasi yakni masuk 52.447 orang kemudian keluar 57.765 orang. Sedangkan pada saat operasi yakni masuk 102.245 orang kemudian keluar 145.134 orang.

“Pengunjung stasiun kereta api pada saat pra operasi yakni masuk 67.034 orang sedangkan keluar 70.240 orang. Kemudian pada saat operasi yakni masuk 149.814 orang sedangkan keluar 91.074 orang,” ungkap Iwan.

Selain itu, Dirlantas juga memaparkan data jumlah kendaraan yang masuk dan keluar dari wilayah perbatasan DIY. Pada saat pra operasi kendaraan yang masuk yakni 48.547 sedangkan saat operasi sebanyak 343.105 ada kenaikan 294.558 kendaraan (607 persen).

“Kendaraan keluar sejumlah 39.732 kendaraan sedangkan disaat operasi kendaraan keluar sebanyak 356.223 kendaraan terjadi kenaikan 316491 (797%),” pungkas Iwan. (gaf/zil)

Exit mobile version