KONDISI pengungsi banjir di Kabupaten Kudus terus dipantau. Mereka dipastikan terpenuhi kebutuhan makan sehari tiga kali, serta terpantau kesehatannya.
Untuk memantau kondisi pengungsi, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo melakukan peninjauan di lokasi pengungsian, di Aula Balai Desa Gulang, Kecamatan Mejobo
Di lokasi, Hartopo mendengarkan keluh-kesah yang disampaikan oleh para pengungsi.
Dia meminta para pengungsi tidak perlu khawatir, karena kebutuhan logistik dan layanan kesehatan telah dijamin pemerintah. Memastikan dapur umum aktif, Hartopo pun menyantap hidangan makan siang bersama para pengungsi.
“Pengungsi di sini tercukupi semua, mulai makan tiga kali sehari, ada pengobatan gratis dan terkait keamanan untuk pengungsi sendiri,” tuturnya.
Hingga Minggu (7/2/2021) siang, tercatat ada 54 orang pengungsi atau 19 KK dari tiga dukuh yang tinggal sementara di Aula Desa Gulang. Dalam kesempatan itu, Hartopo menyerahkan bantuan logistik berupa sembako, selimut, sarung dan masker. Sementara itu, Wakil Ketua I TP PKK Kabupaten Kudus Mawar Hartopo yang ikut mendampingi, menyerahkan bantuan makanan tambahan ibu hamil.
“Tadi kami memberikan bantuan logistik sembako untuk pengungsi. Mudah-mudahan pengungsi merasa nyaman karena dilayani dengan baik,” ujar Hartopo.
Mengingat intensitas hujan beberapa hari terakhir, Hartopo mengkhawatirkan kondisi korban banjir yang memilih bertahan di rumah. Pihaknya pun mengimbau korban banjir untuk segera mengungsi. Hal tersebut demi menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat.
“Untuk saudara-saudara yang masih mengungsi di kampung di (rumah) saudara atau tetangga, untuk segera mengungsi di sini. Karena tempatnya lebih hangat dan nyaman, supaya masyarakat tetap sehat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Sabtu (6/2/2021), Hartopo juga mengunjungi para pengungsi di tiga lokasi. Yakni, pengungsian di Balai Desa Jati Wetan Kecamatan Jati, dapur umum di Balai Desa Payaman, serta dapur umum di Balai Desa Temulus Kecamatan Mejobo. Kunjungannya kali itu untuk memastikan ketersediaan logistik yang dibutuhkan para pengungsi. Selain itu juga memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pendisiplinan protokol kesehatan yang harus diterapkan, meski tengah berada di pengungsian. (jtg/dus)
Discussion about this post