PROF. Dr. Muchlas, M.T., dikukuhkan Ketua Senat Prof. Dr. Dwi Sulisworo, M.T. didampingi Dr. Zahrul Mufrodi, M.T. (Sekretaris Senat) sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Teknologi Kejuruan di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Sabtu (30/9/2023).
Sebelumnya Kepala Biro SDM UAD, Dr. Hendro Widodo, M.Pd., membacakan surat keputusan Mendikbudristek tentang kenaikan jabatan akademik/fungsional Prof. Dr. Muchlas, M.T.
SK Mendikbudristek Nomor 48288/M/07/2023 tertanggal 1 Agustus 2023 tentang Kenaikan Jabatan Akademik sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Teknologi Kejuruan.
Pada kesempatan itu diserahkan karya akademik Prof. Dr. Muchlas, M.T. kepada Dekan FKIP Muhammad Sayuti, M.Ed, Ph.D dan Dekan FTI Sunardi, M.T., Ph.D.
Hadir memberikan sambutan Ketua BPH UAD Prof. Dr. Marsudi Triatmojo, L.LM dan Kepala LL DIKTI Wilayah V Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. Turut hadir pula Ketua PP Muhammadiyah Syafiq Mughni, Dahlan Rais, Dadang Kahmad, Syamsul Anwar, Irwan Akib dan M. Izzul Muslimin.
Pengukuhan guru besar bagi Rektor UAD yang berlangsung di Amphitarium Lantai 9 Kampus Utama Jl Jenderal Ahmad Yani, Ringroad Selatan, Kragilan, Tamanan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, dihadiri Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si.
Atas capaian tertinggi kepangkatan akademik Rektor UAD yang linier itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah memberi apresiasi bagi Muchlas yang menjadi guru besar ke-11 UAD.
Dalam pidatonya Muchlas menyampaikan transformasi pendidikan di era industri 5.0 dengan judul “Transformasi Pendidikan Teknik dan Vokasi di Era Industri 5.0 Melalui Pengembangan Laboratorium Virtual”.
Muchlas juga menyampaikan gagasan langkah transformasi pendidikan teknik dan vokasi di Indonesia, khususnya di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah dalam perspektif pengembangan laboratorium virtual bersama.
Di depan Ketua Umum PP Aisyiyah Dr. Apt. Siti Orbayinah, M.Kes, Ketua PP Aisyiyah Dr. Hj. Siti Noordjannah Djohantini, M.M., M.Si, Muchlas menyampaikan rasa syukur.
Karena, baginya pencapaian itu telah diperjuangkan secara berdarah-darah. “Tentu akan membawa implikasi yang besar karena guru besar merupakan pencapaian tertinggi dari jabatan akademik,” kata Muchlas.
Ke depan, diharapkan akan terus lahir guru besar dari UAD, yang saat ini sudah ada 4 guru besar lain yang SK-nya sudah ada di Kemendikbudristek RI. (Fan)
Discussion about this post