KEGIATAN penguatan kapasitas kawasan untuk pencegahan dan kesiapsiagaan di Kabupaten Bantul tahun 2022 serta dibentuknya Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di tingkat kapanewon merupakan wujud kepedulian FPRB terhadap bencana alam di Kabupaten Bantul.
Seperti disampaikan Panewu Srandakan, Sarjiman, SIP, MM, pihaknya sangat mengapresiasi dan mendukung langkah yang dilakukan FPRB Kabupaten Bantul. “Segera dibentuk, dilengkapi dan saya kukuhkan,” tegas Sarjiman, Kamis (25/8/2022), yang akan mendukung kegiatan kerelawanan di wilayahnya.
Ketua FPRB Kabupaten Bantul, Waljito, SH, mengatakan, langkah tersebut dibentuk untuk meningkatkan dan membekali relawan ke depan. “Karena di Kabupaten Bantul rawan terhadap bencana, baik alam maupun nonalam,” tandas Waljito.
Kegiatan di Srandakan itu merupakan kegiatan yang terakhir dari 17 Kapanewon se-Kabupaten Bantul. Diharapkan, relawan bisa menjabarkan dan mengembangkan apa yang didapat. Misalnya, membentuk sekretariat bersama untuk menyamakan persepsi dan bersinergi dengan tepat.
Bagi Waljito, pengurus FPRB di Kapanewon tidak mungkin menjadi eksekutor di lapangan. “Untuk itulah FPRB dilengkapi agar tugas dan tanggung jawabnya tidak tumpang tindih,” kata Waljito.
Pada kesempatan itu relawan kesehatan mata membagikan kacamata secara gratis bagi peserta yang telah ikut kegiatan sejak awal sampai akhir. “Langkah itu merupakan bentuk kepedulian dan komitmen terhadap relawan, khususnya kesehatan mata sangat penting,” ungkap Aris yang juga tokoh budaya di Kabupaten Bantul. (zai/fan)
Discussion about this post