Pengamat: KLB Demokrat Buat Dinasti SBY Tersungkur!

KONGRES Luar Biasa atau KLB partai Demokrat yang berlangsung di Deli Serdang, Sumatera Utara telah menetapkan Moeldoko sebagai Ketua umum partai Demokrat 2021-2025.

Pengamat politik Saiful Huda Ems mengatakan, KLB yang telah berlangsung di Deli Serdang dan menetapkan Moeldoko sebagai Ketua umum tersebut membuat kubu Cikeas tersungkur.

“KLB yang telah menetapkan Moeldoko menjadi Ketua umum partai Demokrat itu mampu membuat Dinasti SBY jatuh tersungkur!. Kendatipun demikian, partai Demokrat dibawah kepemimpinan Dr. Moeldoko masih perlu menunggu proses lebih lanjut, yakni pengesahan dari Kementrian Hukum dan HAM RI,” kata Saiful Huda Minggu 7 Maret 2021.

Lebih lanjut dikatakannya, ketidakcermatan kubu Cikeas dalam memilih penyambung lidahnya di partainya Demokrat inilah yang mengakibatkan rakyat semakin muak pada dinasti Big Boss. Sehingga, kata dia, kader-kader loyalisnya melarikan diri dan menyebrang ke Deli Serdang untuk kemudian menetapkan Dr. Moeldoko sebagai Ketua umum partainya.

“Dan jika nantinya partai Demokrat dibawah kepemimpinan Dr. Moeldoko disahkan oleh Kementrian Hukum dan HAM RI, maka itu adalah karma besar bagi SBY yang konon pernah menyingkirkan Gus Dur dari PKB dengan meminjam tangan orang. Serta konon katanya SBY turut menginstruksikan penyerbuan kantor DPP PDI untuk mendongkel Megawati sebagai Ketua umum PDI ketika SBY menjabat sebagai Kasdam Jaya,” ungkap Saiful Huda.

Ditambahkan Saiful Huda, analisa berikutnya disampaikannya, bahwa pihak istana pun selama ini terlihat diam untuk merespon huru hara internal partai Demokrat. Ini semua tak lain sepertinya karena pihak istana tau, bahwa dinasti Cikeas selama ini kerjaannya hanya membuat gaduh negara saja.

“Kalau istana membela, nanti Presiden dituduh intervensi. Kalau Presiden diam tetap juga akan dituduh ikut merekayasa KLB. Maka saya pikir, istana pun lebih baik memilih diam dan membiarkan SBY menerima karmanya sendiri dan digilas pamor mantan Jenderal bintang empat itu,” ucapnya.

Masih menurut Saiful Huda, sikap pihak istana yang diam seperti itu merupakan pilihan dan sikap bijak yang rakyat kritis tunggu-tunggu. Biarkan saja Dinasti Cikeas remuk karena kesombongan dan kebebalannya. Karena Indonesia ke depan harus dipimpin oleh pemimpin yang cemerlang, jujur dan siap mengabdi untuk bangsa.

“Itulah rahasia Presiden RI kita, yang sangat tepat dan jernih mempersiapkan kader-kader pemimpin bangsa selanjutnya. Tapi ini hanya analisa saya. Sebab perbedaan pendapat yang ditujukan untuk kebaikan bersama adalah kunci sukses menuju Indonesia raya yang jaya, maju, demokratis dan beradab,” demikian Saiful Huda. (kas/fia)

Exit mobile version