PARTAI Demokrat diduga telah menabrak AD/ART lantaran akan menggelar Kongres ke V pada 14 hingga 16 Maret nanti. Kongres itu dinilai menjadi preseden buruk bagi perjalanan politik partai berlambang Mercy ini.
“Kongres ke V Demokrat telah menabrak AD/ART. Kongres itu menjadi preseden buruk dan blunder, atas perjalanan politik partai Demokrat,” kata pendiri Demokrat Hencky Luntungan dalam pesan elektronik kepada wartawan Kamis 12 Maret 2020.
Disisi lain, kata Hencky, pelaksanaan Kongres terkesan buru-buru. Kandidat yang akan maju menjadi calon Ketua umum pun diduga hanya pangeran Cikeas.
“Seharusnya Kongres didahului dengan Rapimnas agar nampak siapa kandidat yang hendak maju sebagai calon Ketua umum,” jelasnya.
Dia menilai, Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY sebagai Ketua umum partai Demokrat terkesan menutup pintu demokrasi dan tidak lagi memberikan kesempatan bagi yang lain ikut berkompetisi. Hencky menuding, langkah partai Demokrat menggelar Kongres hanya untuk melanggengkan keluarga Cikeas.
“Saya dan sebagian besar pendiri partai Demokrat semakin bingung. Karena partai ini didirikan untuk terbuka bagi semua kalangan. Kongres kali ini dilakukan sangat terutup dan diam-diam,” pungkas Hencky Luntungan.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum partai Demokrat Syarief Hasan membenarkan agenda akan ada Kongres V di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta pada 14 sampai 16 Maret 2020.
Ia menyebut pihaknya juga telah membentuk Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana Kongres V Demokrat.
“Iya 14, 15, 16 (Maret), OC (Panitia Pengarah) Partoyo (sebagai) ketua, sekretarisnya Andi Timo (Pangerang),” kata Syarief kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (10/3). (jianti)