WAKIL Bupati Sleman, provinsi Yogyakarta, Danang Maharsa mengajak para politisi lintas partai se-Kabupaten Sleman untuk semakin giat dalam melakukan pendidikan politik untuk memahami hak, kewajiban, dan tanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hal ini disampaikan wabup dalam kegiatan Seminar Forum Komunikasi Antar Partai Politik (FKAP) Kabupaten Sleman yang disenggarakan oleh Kesbangpol Sleman, di warung Ngeselan Pepen, Trimulyo, Kadisobo, Sleman, Kamis 4/11/2021.
Kegiatan ini mengusung tema Optimalisasi Peran Partai Politik dalam Pelaksanaan Pendidikan Politik yang dihadiri oleh perwakilan dari masing-masing partai politik dengan harapan nantinya bisa menjadi pemahaman, sekaligus menjadi momentum silaturahmi bertemunya politisi lintas partai politik di Kabupaten Sleman.
Dalam sambutannya ia menyampaikan apresiasi terhadap para politisi dari lintas partai yang hadir dalam kesempatan tersebut.
Dia menilai kegiatan seperti ini sangat bagus terutama dalam hal menjalin komunikasi politik lintas partai dalam membangun budaya yang demokratis.
“Komunikasi dan silaturrahmi lintas partai ini penting guna saling bertukar pandangan dan pengalaman dalam menjalankan pendidikan politik di internal partainya masing-masing. Ini juga bertujuan untuk menciptakan budaya yang demokratis di Kabupaten Sleman, ada beberapa upaya dari Pemerintah Daerah yakni membentuk wadah bersama seperti FKAP, FKUB, Forum Ormas, FKDM, Rakorda, dan lain sebagainya,” ucap Danang.
Selain itu Danang juga mengajak untuk memaksimalkan pendidikan politik di internal masing-masing partai politik. Jangan sampai partai politik gagal melakukan pengkaderan yang tujuannya untuk membentuk politisi yang mampu membangun bangsa dan negaranya dan tidak hanya mementingkan ambisi politiknya saja.
Lebih lanjut menurutnya, peranan partai politik dalam melakukan pendidikan politik di internal menjadi penting untuk bisa memberikan pengetahuan yang benar tentang politik dan mengelola negara.
Pendidikan politik ini harus bisa memberikan penyadaran moralitas berpolitik yang santun dan bermartabat, menghindari kampanye hitam, ujaran kebencian, politik SARA, adu domba, maupun menyebarkan berita hoaks guna mencapai tujuan politiknya.
“Mari kita berikan yang terbaik kepada masyarakat, sehingga tidak menganggap politik itu adalah hal buruk tapi justru politik itu untuk menciptakan kepentingan bersama masyarakat,” imbuh dia. (mdc/lif)