Pendidikan Perlu Melakukan Penyesuaian dalam Pembelajaran

MAGISTER Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta adakan kegiatan webinar “Pemanfaatan Learning Management System (LMS) untuk Pembelajaran Online” pada Selasa (27/7/2021) lalu.

Kegiatan secara online itu menggandeng MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Fisika Kabupaten Karimun, Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. Diikuti guru dan dosen di seluruh Indonesia, Ngantar Tarigan (Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Karimun), Heri Haryono (MGMP Fisika Kabupaten Karimun), dan Dr Moh Toifur, M.Si (Magister Pendidikan Fisika UAD).

Prof Dr Ir Dwi Sulisworo, MT selaku Guru Besar Teknologi Pendidikan UAD berbagi pengalaman kepada guru dan dosen pada web seminar (webinar).

Menurut Dwi Sulisworo, pada masa pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun, pendidikan masih perlu melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam pembelajaran.

“Hal ini dilakukan untuk dapat terselenggara pembelajaran yang optimal bagi peserta didik,” kata Dwi Sulisworo.

Katanya, salah satu yang dilakukan oleh sekolah-sekolah adalah menyelenggarakan pembelajaran online dengan berbagai macam platform learning management system.

Namun demikian, dikatakan Dwi Sulisworo, belum semua pendidik memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam mengelola pembelajaran online yang efektif.

“Dampak dari hal ini adalah pembelajaran kurang optimal, yang ditandai dengan motivasi peserta didik yang rendah dan pencapaian kompetensi masih belum seperti harapan,” ungkap Dwi Sulisworo.

Tujuan diadakannya webinar “Pemanfaatan Learning Management System (LMS) untuk Pembelajaran Online” adalah meningkatkan kemampuan pendidik dalam pemanfaatan LMS untuk pembelajaran online yang efektif.

Pada kesempatan itu, Dwi Sulisworo menyampaikan strategi sinkronos chatting or video saat belajar. Memperkenalkan siswa untuk memberikan umpan-balik pada tugas atau pekerjaan teman.

Juga berbagi pengetahuan pribadi melalui kegiatan ice breaker atau game kecil, gunakan piranti Web 2.0 seperti Wiki, Googledocs, Canva dan lain-lain.

Kali ini Dwi Sulisworo berikan tugas-tugas kecil secara kelompok, role play, simulasi. Juga multirepresentasi, cerita, kasus nyata, ironi dan metafora.

Menurutnya, forum sebagai pekerjaan rumah dan diskusi asinkronos terkait bacaan atau cek kemajuan tugas. “Difasilitasi untuk dapat berbagi materi, pengalaman dan diskusi dengan penggunaan emot, stiker, salam pribadi dan lain-lain,” papar Dwi Sulisworo.

Dikatakannya, guru di masa pandemu ini dituntut menguasai teknologi. Proses pembelajaran luring berganti menjadi daring. “Semua ini perlu adaptasi yang cepat oleh tenaga pendidikan,” ungkap Dwi Sulisworo. (Fan)

Exit mobile version