ATLET pencak silat Kontingen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta yang mengikuti kejuaraan pencak silat nasional di Solo memeroleh 11 emas, 1 perak, 3 perunggu dan mengantarkan Tim Pencak Silat Universitas Ahmad Dahlan (UAD) meraih juara umum 1.
Dalam event “Bengawan Solo National Open Championship 2022” yang berlangsung di Gedung Olahraga Sritex Arena Solo tersebut satu pesilat atas nama Reihan (peraih beasiswa SSO) menjadi pesilat terbaik putra.
Reihan menjadi salah satu pesilat yang menyumbangkan medali bagi UAD. Pencak silat ataupun beladiri sudah tidak asing bagi Reihan yang lebih tertarik pada pencak silat sebagai wadah mengembangkan minatnya.
“Karena pencak silat menjadi bela diri asli yang berasal dari Indonesia sehingga perlu dilestarikan,” kata Reihan.
Jika pengalaman adalah guru terbaik, maka keraguan adalah tantangan yang harus ditaklukkan. “Berpikiran positif dan perbanyak doa. Itu yang saya lakukan untuk menghilangkan keraguan saat menghadapi lawan,” ungkap Reihan.
Dalam rangka menghadapi kejuaraan bergengsi tersebut mahasiswa UAD adakan pula latih tanding antarsesama mahasiswa.
Di bawah pembinaan Zalik Nuryana, SPd.I, MPd.I, langsung mendapat evaluasi jika melakukan kesalahan. Dosen FAI UAD berharap, kontingen UAD bisa tampil sempurna. “Seluruh atlet merupakan mahasiswa aktif UAD dari berbagai program studi,” terang Zalik Nuryana.
Kepala Bidang Pembinaan Organisasi Kemahasiswaan dan Prestasi Mahasiswa Bimawa UAD, Danang Sukantar, M.Pd, sangat mengapresiasi raihan kontingen UAD dalam kejuaraan di Solo yang berlangsung pada 23-27 Maret 2022. “Pulang membawa medali adalah harapan pimpinan UAD,” kata Danang, Minggu (27/3/2022).
Ditambahkan Wakil Rektor UAD Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr Gatot Sugiharto SH, MH, kejuaraan yang diikuti mahasiswa UAD itu dapat menjadi ajang untuk belajar dan memperbanyak pengalaman.
“Kompetisi harus diniati dengan belajar sambil berusaha sekuat tenaga agar menjadi yang terbaik,” kata Gatot Sugiharto, yang menambahkan Tapak Suci merupakan satu-satunya perguruan pencak silat yang ada di UAD.
Tapak Suci UAD, kata Gatot, tiada henti meraih juara di berbagai kompetisi pencak silat pada skala nasional maupun internasional.
Dalam perjalanannya meraih sederet gelar juara. Dan Tapak Suci UAD melakukan serangkaian usaha dan persiapan maksimal. “Dilengkapi dukungan yang luar biasa diberikan oleh kampus,” ungkap Gatot.
Harapannya ke depan agar UAD tetap konsisten mencetak generasi unggul dan berkepribadian santun. Seperti yang digaungkan oleh motto Tapak Suci, “Dengan Iman dan Akhlak Saya Menjadi Kuat, Tanpa Iman dan Akhlak Saya Menjadi Lemah”. (Fan)