PEMPROV DKI Jakarta akan mengantisipasi rencana mogok jualan pedagang daging sapi di wilayah Jabodetabek. Diketahui, aksi mogok ini buntut dari tingginya harga daging sejak awal tahun.
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati menyebut pihaknya menyiapkan alternatif daging beku mogok jualan dilakukan selama tiga hari mulai Rabu (20/1/2021).
“Jika aksi mogok tersebut benar-benar terjadi, kami sudah berkoordinasi dengan instansi terkait dalam rangka alternatif penyediaan daging sapi beku,” ujar Elly dalam keterangannya.
Menurur Elly, stok daging sapi beku di Jakarta yang tersimpan di Bulog DKI Jakarta-Banten, PD Dharma Jaya, hingga importir masih mencukupi kebutuhan daging sapi saat aksi mogok terjadi.
Elly mengatakan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Badan Ketahanan Pangan Kementan, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta, Bulog DKI Jakarta-Banten, PD Dharma Jaya dan Perumda Pasar Jaya untuk kemungkinan melaksanakan operasi pasar daging sapi beku.
“Ini alternatif terakhir. Pemprov akan berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait agar aksi mogok tidak terjadi,” tuturnya.
Elly pun berharap para pedagang daging sapi mengurungkan niatnya untuk mogok berjualan. Pasalnya, akan banyak pihak yang akan terkena imbas dari aksi mereka.
“Karena kasihan para pelaku usaha kecil yang menggantungkan bahan baku daging sapi seperti penjual bakso. Semoga pertemuan yang hari ini berlangsung di Kemendag dapat mengurungkan rencana mogok tersebut,” tukasnya. (kus/pmj)