Pemkot Yogyakarta Tambah Nakes yang Dilatih Menjadi Vaksinator

Dalam Upaya Melakukan Percepatan Vaksinasi Covid-19 di Kota Yogyakarta

UNTUK saat ini sedang berjalan pelatihan vaksinator bagi 300 orang tenaga kesehatan dari rumah sakit, yang selama ini belum mendapat pelatihan. Misalnya, rumah sakit khusus ibu dan anak (RSKIA).

Hal itu dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam upaya melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 di Kota Yogyakarta. Dan, salah satunya dengan menambah tenaga kesehatan yang dilatih menjadi vaksinator.

Di Kota Yogyakarta ada 31 fasilitas layanan kesehatan yang ditunjuk untuk melayani vaksinasi Covid-19. Dari jumlah itu, belum semua fasilitas layanan kesehatan di Kota Yogyakarta bisa melayani vaksinasi Covid-19. Oleh sebab itu, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta meningkatkan jumlah tenaga kesehatan yang dilatih menjadi vaksinator.

Adapun pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap satu untuk tenaga kesehatan (nakes) sudah masuk penyuntikan dosis kedua. Harapannya, akhir Februari 2021 semua nakes di fasilitas layanan kesehatan Kota Yogyakarta sudah divaksinasi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, drg Emma Rahma Aryani, MM, dalam jumpa pers di Balaikota Yogyakarta, Rabu (17/2/2021), menjelaskan, per 13 Februari 2021 vaksinasi nake tahap satu penyuntikan dosis pertama sudah mencapai 99,81 persen.

Untuk pelaksanaan vaksinasi nakes tahap satu penyuntikan dosis kedua mencapai 62 persen. Selain itu juga melakukan vaksinasi kepada 245 nakes lanjut usia.

Sebanyak 9.710 orang nakes di Kota Yogyakarta, menjadi sasaran vaksinasi Covid-19. Selain itu ada 972 nakes yang tertunda vaksinasi Covid-19.

Menurut Emma, tenaga kesehatan yang tertunda vaksinasi Covid-19 karena berbagai sebab. “Seperti menyusui, penyintas Covid-19, hipertensi dan diabetes,” tandasnya.

Memang, dalam aturan awal, kelompok tersebut tidak boleh divaksin Covid-19. Namun, kini sudah ada surat edaran Kementerian Kesehatan RI yang membolehkan vaksinasi Covid-19 bagi kelompok lansia, penyintas Covid-19, memiliki komorbid dan menyusui. “Kelompok itu boleh divaksin dengan beberapa catatan,” terang Emma.

Bagi yang memiliki hipertensi diperbolehkan divaksin, asal tekanan darah di bawah 180/110. “Dalam arti terkontrol perawatan atau pengobatan,” urai Emma, yang menambahkan bagi yang memiliki diabetes boleh divaksin Covid-19 sepanjang belum ada komplikasi akut.

Selain itu, lanjut Emma, penyitas Covid-19 boleh divaksin Covid-19 setelah sembuh tiga bulan. (Fan)

Exit mobile version