PEMKOT Yogyakarta akan kembali melanjutkan penataan pedestrian yang berada di Jalan Kyai Haji Ahmad Dahlan (KHA) Dahlan dari simpang empat Titik Nol Kilometer hingga simpang empat Ngabean. Pada tahun 2021 penataan pedestrian di KHA Dahlan dilakukan di bagian sisi utara dan di sisi selatan penyempurnaan.
“Untuk tahun ini kami akan lanjutkan kembali penataan pedestrian KHA Dahlan, akan kami selesaikan yang sisi selatan sekaligus menata yang sisi utara,” ujar Hari Setyowacono, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Permukiman (PUPKP) Kota Yogyakarta, Jumat (26/3/2021).
Hari menjelaskan, penataan pedestrian KHA Dahlan di sisi bagian utara berupa penggantian lantai dengan bahan material teraso. Karena jalan KHA Dahlan tidak terlaku lebar maka tidak ada pelebaran trotoarnya, serta pembuatan saluran ducting bawah tanah untuk memindah kabel fiber optik di udara. Akan ada pembenahan juga untuk pedestrian di simpang tiga RS PKU Muhammadiyah sudut timur untuk mendukung kemudahan bagi kendaraan yang berbelok ke arah Jalan Bhayangkara.
“Konsep penataan pada pedestrian di jalan KHA Dahlan sama dengan penataan sumbu filosofi, karena bersinggungan langsung dengan garis sumbu filosofi yakni di Titik Nol Kilometer. Diharapkan nantinya pedestrian KHA Dahlan bisa menjafi penghubung antara parkir Ngabean dengan Titik Nol Kilometer. Jadi para wisatawan ataupun masyarakat dapat menikmati saat jalan kaki dari Parkir Ngabean hingga Titik Nol,” jelas Hari.
Di sisi bagian selatan jalan KHA Dahlan dilakukan penyempurnaan pengerjaan pedestrian seperti melengkapi street furniture dan taman. Lanjut Hari, pada tahun 2020 lalu penataan pedestrian KHA Dahlab sudah ada tapi belum sampai pada proses street furniture.
“Nantinya pedestrian KHA Dahlan untuk penataannya akan dilengkapi dengan street furniture. Tetapi karena lahannya sempit dan banyak pejalan kaki, sarana tempat duduk memang dibatasi dan pedestrian akan ditata supaya lebih ramah bagi pejalan kaki,” lanjut Hari.
Hari menyampaikan anggaran penataan pedestrian jalan KHA Dahlan dengan menggunakan Dana Keistimewaan (Danais) DIY senilai Rp 9,9 miliar. Pengerjaan fisik rencananya akan dimulai akhir bulan Mei atau awal Juli setelah Lebaran dengan jangka waktu 150 hari.
“Saat ini masih dilakukan review perencanaan, kemudian akan kami limpahkan untuk proses lelang. Lelang diperkirakan di pertengahan bulan April. Setelah Lebaran di minggu ketiga harapannya sudah ada hasil pemenang lelang, sehingga bisa langsung masuk pengerjaan,” terang Hari.
Hari mengatakan pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Kemantren Gondomanan dan Ngampilan terkait keberadaan pedagang kaki lima (PKL) dan parkir kendaraan bermotor yang berada di kawasan jalan KHA Dahlan dengan adanya penataan tersebut. (rth)
Discussion about this post