SAAT tanggap bencana gempa bumi di Cianjur Jawa Barat, yang sangat dibutuhkan adalah sandang, pangan, papan. Khusus papan berupa tenda terpal dan sejenisnya. Dan yang tidak kalah penting, kebutuhan balita berupa susu dan makanan siap saji, serta kebutuhan lansia.
Demikian disampaikan Drs. Dwi Daryanto M.Si, Staf Ahli Bupati Bantul Bidang Politik Jukum dan Pemerintahan saat melepas tahap kedua tim relawan dan PMI Bantul pada, Rabu malam (23/11/2022) di halaman PMI Bantul. Kegiatan ini juga dihadiri Waljito, SH selaku Ketua FPRB Bantul dan Budianta dari BPBD Bantul.
Dwi Daryanto mengatakan, keberangkatan kali ini menyusul yang pertama dan akan bergabung disana. Menurut informasi di Cianjur sudah mendirikan Dapur Umum (DU). Kali ini membawa dua ambulance dan logistik termasuk membawa 35 tenda dan kelengkapan DU lainnya.
Ia juga berpesan agar semua relawan yang sudah dibagi tugasnya harus selalu berkoordinasi dan gotong royong dalam satu komando. “Saya yakin kalian sudah berpengalaman,” katanya.
Disinggung tentang jenis gempa, Dwi Daryanto menegaskan, gempa di Cianjur ada kemiripan dengan gempa di Bantul tahun 2006. “Gempanya bergelombang sehingga rumah dan bangunan lainya gampang untuk roboh,” terangnya.
Secara terpisah, Ketua Komisi A DPRD Bantul H. Muh. Agus Salim, SE mengapresiasi warga masyarakat yang peduli Cianjur atau para relawan. “Mungkin warga Bantul merasa berhutang dan teringat gempa tahun 2006 di Bantul. Muncul sebuah kesadaran dan keterpanggilan untuk membantu saudara kita di Cianjur yang sedang menderita,” tuturnya.
Waljito juga berpesan bahwa para relawan harus berangkat bersandar dengan niat dan ikhlas. “Kalau tidak ikhlas hanya mendapatkan lelah tanpa dapat pahala,” katanya. (zai/rth)