Pemerintah Kalurahan Condongcatur Sejahterakan Warga

PEMERINTAH Kalurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, menyerahkan dana pencegahan dan penanganan stunting kepada 40 kelompok Posyandu Balita Condongcatur bertepatan dengan peringatan Hari Kartini tahun 2022. Total dana untuk pencegahan dan penanganan stunting 40 posyandu sebesar Rp 80 juta.

Lurah Condongcatur, Reno Sangaji, S.IP, menyampaikan, salah satu pengalokasian dana desa adalah untuk penanganan stunting.

“Sehingga diharapkan dapat dipergunakan sebaik mungkin melalui Posyandu dalam memperbaiki gizi balita untuk mencegah balita stunting di wilayah Kalurahan Condongcatur,” kata Reno.

Menurutnya, melalui Posyandu dapat digunakan untuk penyediaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dalam kegiatan rutinnya.

Saat ini, menurut data laporan, ada 44 anak yang tinggi badannya berada di bawah standar pertumbuhan anak seusianya. “Sehingga perlu penangganan dengan melibatkan Puskesmas Depok 2 untuk selalu memantau perkembanganya,” kata Reno.

Secara simbolis, Reno serahkan bantuan dana kepada 5 kelompok Posyandu, di antaranya Posyandu Mawar (Padukuhan Manukan), Posyandu Sekar Melati (Padukuhan Ngropoh), Posyandu Kanthil (Padukuhan Pringwulung), Posyandu Teratai (Padukuhan Dabag) dan Posyandu Sekar Gambir 1 (Padukuhan Joho)

Anak yang mengalami stunting, di samping tinggi badannya di bawah standar, juga berisiko mengganggu perkembangan kognitif, mengganggu kemampuan belajar anak dan meningkatkan risiko anak mengalami berbagai penyakit kronis ketika dewasa.

Stunting pada anak dapat disebabkan oleh beragam faktor genetik, kurangnya asupan nutrisi saat di dalam kandungan dan setelah lahir, infeksi berulang, hingga tingkat pengetahuan orang tua yang rendah mengenai tumbuh kembang normal anak.

Penanggung Jawab Program KB Kapanewon Depok, Siti Juwariyah, S.Sos, menyampaikan, stunting penting untuk ditangani bersama. “Karena stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak, pertumbuhan tubuh dan otak yang diakibatkan kekurangan gizi dalam waktu lama,” kata Siti Juwariyah, yang menambahkan anak stunting lebih pendek dari anak normal seusianya yang dimiliki dan memiliki keterlambatan dalam berfikir.

Sementara itu, di komplek Pertashop Condongcatur Jalan Pondok Raya, saat ini telah beroperasi Minimarket CCMart dengan slogan “Belanja Dekat dan Merakyat” yang menyediakan kebutuhan masyarakat sehari-hari.

Selain itu, kios nitrogen untuk pengisian angin ban kendaraan juga telah tersedia di komplek Pertashop Condongcatur

Ban menjadi salah satu komponen penting pada kendaraan bermotor karena menjadi penopoang badan kendaraan. Karet bundar itu menjadi bagian yang langsung bersentuhan dengan permukaan jalan saat mobil atau sepeda motor dikemudikan.

Pengisian tekanan angin ban dengan gas nitrogen memiliki keistimewaan karena molekulnya yang sulit masuk ke pori-pori ban. Selain itu, muai ruangannya lebih kecil dari angin biasa sehingga suhu ban masih tetap dingin walaupun mobil dipacu dalam kecepatan tinggi.

Warga Condongcatur kini beramai-ramai mengisi BBM Pertamax dan mengisi angin ban serta belanja kebutuhan sehari hari di komplek Pertashop Condongcatur.

UntuknSafari Tarawih Keliling (Tarling) Pemerintah Kalurahan Condongcatur pungkasan diikuti tim 3 di Masjid Bhakti Abdi pada 23 April 2022 lalu.

Kali ini kultum ditiadakan dan langsung salat tarawih dilanjutkan acara ramah-tamah tim tarling.

Lurah Condongcatur, Reno Sangaji, S.IP, menyampaikan informasi penyelenggaraan Pemerintah Kalurahan Condongcatur dan memperkenalkan satu persatu tim tarling yang turut membersamai.

Infak dari Pemerintah Kalurahan sebesar Rp. 1,5 juta diserahkan kepada takmir masjid. Selain itu juga penyerahan dana stimulan kegiatan masjid Rp. 1 juta.

Tidak terasa 18 masjid di 18 padukuhan telah dikunjungi tim safari tarawih keliling Pemerintah Kalurahan Condongcatur bersama perangkat lembaganya.

“Hal itu sebagai wujud syukur dapat berjalan dengan baik dan lancar,” terang Reno.

Sedangkan sosialisasi program Padat Karya Tunai (PKT) Pemerintah DIY melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi digelar Pemerintah Kalurahan Condongcatur untuk pengembangan fasilitas desa wisata Green Kayen Condongcatur.

Sosialisasi program PKT ini merupakan tindak lanjut dari proposal yang diajukan Pemerintah Kalurahan Condongcatur kepada Gubernur DIY untuk pengajuan dana BKK Keistimewaan DIY.

Lurah Condongcatur, Reno Candra Sangaji, S.IP, mengucapkan terimakasih kepada Disnakertrans DIY yang telah memilih Padukuhan Kayen untuk mendapatkan Dana BKK Padat Karya Jogja Istimewa sebesar Rp. 175 juta.

“Saat ini sedang proses pengajuan pencairan dan dijadwalkan setelah lebaran Idul Fitri 1443 Hijriyah dan turun dananya langsung dikerjakan dengan sistem PKT,” kata Reno.

Diharapkan, masyarakat Kayen untuk dapat menjawab kepercayaan yang telah diberikan untuk melaksanakan dengan sebaik-baiknya padat karya pembangunan jalan corblok menuju akses Green Kayen yang melibatkan 60 orang pekerja yang dibagi dalam 2 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang tukang dan 25 orang pekerja.

Staf Jawatan Kemakmuran Kapanewon Depok, Masrodli, menyampaikan agar kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan baik untuk menjaga kepercayaan dari Pemerintah DIY.

Melalui kegiatan ini sekaligus untuk menata lingkungan destinasi Wisata Green Kayen dan mendorong pembentukan kelompok sadar wisata di tingkat kalurahan.

Disampaikan Misgiyanto, S.Psi dari Disnakertrans DIY, Kayen menjadi salah satu yang dapat bantuan BKK Keistimewaan DIY.

“Untuk itu warga Kayen dan Pemerintah Kalurahan Condongcatur untuk melaksanakan kepercayaan ini dengan pelaksanaan yang baik, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan serta hasil yang baik,” kata Misgiyanto.

Padat karya pengembangan potensi desa/kalurahan merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa pada aktivitas yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi warga.

Dengan mengutamakan pemanfaatan sumber daya, tenaga kerja dan teknologi lokal untuk memberikan tambahan pendapatan dan meningkatkan daya beli.

Selain itu, diharapkan dapat menjadi sarana untuk mengaktualisasikan nilai-nilai luhur (adiluhung) yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Yogyakarta untuk bersatu padu (golong gilig) mengerahkan segenap sumber daya agar dapat terkonsentrasi (sawiji) meraih hasil yang diinginkan bersama. (Fan)

Exit mobile version