PRIA berinisial M (33) yang diduga menganiaya seorang Lansia di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ditangkap polisi.
Pria yang diketahui residivis tersebut ditangkap tak lama setelah penganiayaan terjadi.
Sebelumnya, seorang lansia benama Wardani (65) diserang menggunakan senjata tajam (sajam) di wilayah Dusun Karanglo, Kalurahan Argomulyo, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul, Selasa (20/2/2024) dini hari.
Kapolsek Sedayu, Kompol Khabibulloh mengatakan, pihaknya menyelidiki kasus tersebut dengan mengumpulkan keterangan saksi dan menelusuri kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian.
Polisi, kata dia, akhirnya menangkap pria yang diduga melakukan penyerangan di rumahnya, kawasan Sedayu, Kabupaten Bantul.
“Petugas melakukan penangkapan terhadap terduga pelaku di rumahnya. Saat ditangkap pelaku tanpa perlawanan,” kata Khabibulloh saat jumpa pers di Mako Polsek Sedayu, Rabu (21/2/2024).
Kasus tersebut, terjadi pada saat korban sedang mengairi sawah di bulak sawah Karanglo Argomulyo Sedayu. Saat itu ia bertemu dengan seorang lelaki yang mengendarai sepeda motor sejenis trail.
Menurut keterangan korban, awalnya orang tersebut menyapa kepada korban. Tiba- tiba orang itu menyerang korban dengan mengayunkan senjata tajam jenis clurit sambil memaksa minta dompet korban.
“Karena korban tidak membawa dompet, kemudian laki-laki itu mendekap tubuh korban dari belakang sambil merogoh saku celana korban dan mengambil uangnya Rp 50.000,” ujarnya.
Setelah memaksa meminta uang korban, pelaku masih melakukan serangan ke korban dengan membacokan senjata tajam.
“Korban berusaha merebut senjata pelaku, tapi malah kena bacok,” ungkapnya.
Setelah mengetahui korban berlumuran darah pelaku kabur ke arah barat.
“Pelaku mengayunkan senjata tajam tersebut ke pergelangan tangan korban sebelah kanan dan kiri. Ia juga membacok korban di daerah punggung,” kata Kahbib.
Akibat penganiayaan itu, korban terluka di beberapa bagian tubuhnya. Khabib mengatakan, korban masih menjalani perawatan di rumah sakit.
“Kepada petugas, pelaku mengaku nekat melakukan aksinya karena tidak punya uang untuk membeli rokok,” pungkasnya. (dif/kus)
Discussion about this post