SEORANG pemancing ditemukan tewas di sungai Kalaan, Dusun Plemburan, Semampir, Argorejo, Sedayu, Bantul. Korban diduga terjerat jaring saat berusaha melepas kail yang nyangkut di dasar sungai.
Warga yang mengetahui adanya mayat di sungai itu segera melaporkan ke polisi setempat. Mendapat laporan warga, polisi langsung menuju ke tempat kejadian perkara.
Seorang pejabat dari kepolisian setempat membenarkan adanya penemuan jenazah di sungai Kalaan.
“Korban tidak diketemukan luka-luka atau bekas penganiayaan,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Sedayu, AKP Muji Suharjo Rabu 24/2/2021.
Diketahui, pemancing yang tewas itu bernama Sutadi (52) warga Plemburan RT.10.
Menurut istrinya, Anti Aniah, Sutadi suaminya pamitan pergi memancing ke sungai pada Ahad (21/2/2021) sore, sekira pukul 16:00 WIB. Namun, mendekati malam, Sutadi belum juga pulang.
Karena merasa aneh. Istrinya memutuskan menyusul suaminya dan tidak ketemu. Istrinya berpikir mungkin suaminya sedang memancing di tempat lain.
Keesokan harinya, Senin (22/2/2021) pagi, ternyata Sutadi juga belum pulang. Karena panik dan khawatir, Anti meminta bantuan warga untuk mencari suaminya.
Warga yang dipimpin Kepala Dukuh Plemburan, Mulyono, melakukan penyisiran di sepanjang sungai Kalaan.
Beberapa waktu menyisir sungai, warga menemukan pakaian, ikan dan umpan memancing. Barang-barang itu dipastikan milik korban. Warga meyakini korban tidak jauh dari barang-barang milik korban.
Warga pun memutuskan melakukan penyisiran hanya di sekitar ditemukannya barang-barang milik korban.
Tak lama kemudian, korban ditemukan beberapa meter dari pakaian dan alat pancingnya yang berada di pinggiran sungai. Warga melihat kaki korban yang nampak di permukaan sungai.
Warga sempat ragu untuk langsung mengevakuasi korban. Beberapa menit setelah berembug, warga sepakat untuk segera mengangkat korban dari sungai. Korban diangkat dalam keadaan meninggal dunia.
Dari kesaksian warga, saat ditemukan korban dalam keadaan telanjang. Diduga korban tewas setelah terjun ke sungai hendak melepas kail yang tersangkut jaring di dasar sungai.
Dugaan warga tidak meleset. Korban ditemukan dalam posisi tangan terjerat jaring.
“Tangan korban terjerat jaring sehingga tidak bisa dilepas, akhirnya meninggal dunia dalam air,” kata warga.
Selanjutnya jenazah ditangani oleh tim medis Sedayu 2, dr. Zuqna dan dr. Udin, beserta Tim Inafis Polres Bantul.
Kepada keluarga dan warga setempat, petugas menyampaikan pada tubuh korban tidak diketemukan tanda-tanda penganiayaan.
Usai diperiksa tim medis dan inafis, jenazah pun diserahkan kepada keluarga untuk segera dimakamkan sesuai dengan keyakinannya. (trib/fia)
Discussion about this post