MEMORANDUM of Understanding (MoU) pelaksanaan program EdutabMu 2022 antara Lazismu, The HEAD Foundation dan Enuma yang telah ditandatangani pada 6 Juni 2022 di PP Muhammadiyah Jl Cik Di Tiro No 23 Yogyakarta, ditindaklanjuti dengan peluncuran program EdutabMu Batch II.
Berlangsung di Ruang Amphitheater Gedung Kedokteran UAD Kampus Utama Jl Jenderal Ahmad Yani, Ringroad Selatan, Kragilan, Kalurahan Tamanan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Rabu (19/10/2022).
Secara simbolis diluncurkan Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, Kasiyarno, dengan menyerahkan EdutabMu kepada Korwil Sumatera Utara, Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.
Dilanjutkan diskusi bertajuk “Diseminasi Program EdutabMu Digital Learning Acceleration” dengan pembicara Bambang Riyanta (Rektor Universitas Siber Muhammadiyah) dan Gogot Suharwoto (Atase Pendidikan dan Kebudayaan Korea Selatan). Diskusi juga diikuti Hilman Latief, Penasihat Ahli Lazismu PP Muhammadiyah, yang menginisiasi program EdutabMu.
Director of Development The HEAD Foundation, CD Liang, mengatakan, pihaknya memilih bekerja sama dengan Muhammadiyah dalam program EdutabMu karena sudah memiliki tata kelola yang baik.
“Selain itu memiliki guru-guru dan kepala sekolah yang dapat memberikan hasil positif dalam penggunaan aplikasi Sekolah Enuma yang terpasang dalam EdutabMu,” kata Liang.
Liang memberikan dukungan kepada sekolah Muhammadiyah karena memiliki sumber daya organisasi dan manajemen yang baik.
Makanya, lanjut Liang, EdutabMu menjangkau anak-anak usia dini dan efisien dalam penerapan Sekolah Enuma.
“Dengan harga perangkat keras dan lisensi dari Sekolah Enuma yang tidak sedikit diharapkan EdutabMu dapat dipergunakan sebaik mungkin,” harap Liang, yang akan terus bekerjasama dengan pihak sekolah untuk memastikan EdutabMu dapat digunakan lebih banyak pelajar.
Di depan Koordinator Wilayah (Korwil), perwakilan kepala sekolah dan guru penerima program EdutabMu, Muarawati Nurmalinda dari Lazismu PP Muhammadiyah, mengatakan, kerja-kerja Muhammadiyah esensinya berasal dari zakat, infak, sedekah.
“Bahkan, wakaf dari keluarga besar Muhammadiyah,” kata Muarawati Nurmalinda.
Menurutnya, saat ini dunia pendidikan sudah tidak lagi memiliki batas ruang dan mengikuti perkembangan zaman. “Dunia pendidikan sudah borderless dan tidak ada batas ruang,” kata Muarawati Nurmalinda.
Dijelaskan Muarawati, program EdutabMu bukan hanya bersifat jangka pendek. “Namun memiliki dampak jangka panjang bagi penerima manfaat,” tandasnya.
Diharapkan pada tahun 2040 nanti, anak-anak yang menerima program EdutabMu menjadi orang-orang yang berdampak pada kualitas pendidikan dan kepercayaan dirinya. “Akan menjadi pemimpin dan orang yang bermanfaat,” ungkap Muarawati Nurmalinda.
Sementara itu ditambahkan Juli Adrian, Direktur Enuma Indonesia, pihaknya akan selalu menghadirkan produk yang terbaik, memberikan dukungan layanan terhadap penggunaan EdutabMu dan menggandeng pihak terkait untuk memperluas program EdutabMu.
“Hingga bisa mencapai lebih banyak lagi sekolah dan siswa Muhammadiyah di Indonesia,” kata Juli Adrian, yang sampaikan komitmen Enuma terhadap program EdutabMu.
Untuk menghadirkan produk terbaik dan dari segi learning support, Enuma bersama Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah akan memikirkan bagaimana caranya memperluas program EdutabMu ke sekolah dan madrasah lainnya.
Bagi Juli, program EdutabMu dapat memberikan banyak manfaat bagi peserta didik. “Hal ini merupakan bagian dari upaya membantu mereka untuk mencapai cita-cita,” kata Juli.
Salah satu guru yang hadir, Asrofi Tiktana, SPd selaku Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Notoprajan Yogyakarta, mengatakan, mereka hanya menjadi busur saja.
“Kita menjadi busur terbaik bagi mereka agar mereka bisa melesat secepat mungkin mencapai sasaran,” kata Asrofi Tiktana.
Dikatakannya, mudah-mudahan program EdutabMu ini bisa membantu murid-murid agar lebih mampu berpikir, lebih kreatif, memecahkan masalah dan lain-lain,” kata Asrofi, sambil menerangkan tidak hanya terbatas pada literasi saja.
Muhammadiyah selalu menerapkan prinsip nilai-nilai pendidikan Muhammadiyah. “Semangat untuk berkemajuan pendidikan Muhammadiyah tidak hanya bagi warga muslim saja,” kata Kasiyarno, Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, yang menerangkan sekolah Muhammadiyah bukan hanya untuk orang Islam, non-muslim pun banyak.
Bagi Kasiyarno, penanggungjawab EdutabMu, kalau Enuma membantu Muhammadiyah tidak hanya membantu orang muslim. “Tapi seluruh Indonesia dan kita tidak ingin bangsa ini menjadi status, tapi harus dinamis,” kata Kasiyarno.
Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah ingin mewarnai pendidikan Muhammadiyah tidak hanya sekadar memberikan ilmu-ilmu umum. “Namun juga mewarnainya dengan nilai-nilai Islam dan mengajarkan agama dalam rangka untuk membangun karakter,” papar Kasiyarno. (Fan)
Discussion about this post