SAAT ini rumah sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah menghadapi tantangan baru dalam dunia kesehatan dan perkembangan kehidupan, baik dalam level bangsa secara nasional maupun di tingkat global.
Diperlukan cara pandang atau paradigma baru untuk membangun dunia kesehatan melalui rumah sakit secara kelembagaan yang meniscayakan saling berkaitan dengan berbagai sektor dan memiliki orientasi berkelanjutan.
Hal tersebut dikatakan Prof Dr H Haedar Nashir, MSi, Ketua Umum PP Muhammadiyah, usai pelantikan Direksi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan RS PKU Muhammadiyah Gamping masa bakti 2021-2025, Jum’at (17/12/2021).
Hadir Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi kesehatan dan kesejahteraan sosial dr Agus Taufiqurrahman, Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana PP Muhammadiyah H Budi Setiawan, ST, Rektor UAD yang juga Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah Dr Muchlas, MT, Rektor UMY dan Rektor Unisa Yogyakarta.
Di Convention Hall Gedung Erwin Santosa RS PKU Muhammadiyah Gamping, Haedar Nashir mengapresiasi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Gamping yang telah berkiprah dan menjadi rumah sakit yang maju dan membanggakan persyarikatan Muhammadiyah. “Juga memberi manfaat yang baik bagi masyarakat luas,” katanya.
Pada kesempatan itu, Haedar Nashir mendorong kedua rumah sakit itu membenahi manajemen dan kepemimpinan strategis yang bersifat transformasional. “Harus ada pengembangan sumber daya manusia agar dapat menjadi lembaga kesehatan yang inovatif,” tandas Haedar.
Menurutnya, harus ada perbaikan, penyempurnaan, pengembangan, peningkatan bahkan akselerasi sehingga bisa bergerak menjadi lembaga kesehatan yang inovatif.
“Dalam rangka mencetak sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing tinggi diperlukan kepemimpinan yang transformasional,” kata Haedar Nashir.
Kepemimpinan transformasional, kata Haedar Nashir, dibangun dari aspek kemampuan memobilisasi potensi, kemampuan memproyeksikan masa depan dan mau belajar untuk terus berusaha memperbaiki diri sekaligus mengolektifkan sistem.
Kata Haedar, RS PKU Muhammadiyah harus berdasarkan pada religious identity atau identitas keagamaan melalui RS Muhammadiyah yang memiliki jiwa Al-Ma’un dan pro kaum dhuafa, nilai kemajuan, nilai welas asih dan nilai inklusif.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr H Haedar Nashir, MSi, berharap ke depan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan RS PKU Muhammadiyah Gamping menjadi rumah sakit yang maju, membanggakan Muhammadiyah dan memberi kemanfaatan bagi masyarakat luas serta mengedepankan manajemen dan kepemimpinan strategis yang bersifat transformasional.
“Di antaranya harus ada pengembangan sumber daya manusia agar dapat menjadi lembaga kesehatan yang inovatif,” kata Haedar.
Kolaborasi yang dilakukan Muhammadiyah dengan pemerintah, Haedar berharap bisa membawa kemajuan dalam pelayanan kesehatan. “Kolaborasi itu merupakan sarana maju bersama untuk membangun dunia kesehatan secara kelembagaan,” tandas Haedar.
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta sebagai lembaga pelayanan tertua milik Muhammadiyah akan menjadi “PKU Reborn”.
Sedangkan RS PKU Muhammadiyah Gamping akan reform menjadi rumah sakit pendidikan utama bagi Fakultas Kedokteran Ilmu Kesehatan UMY. Selain itu akan mengusahakan akreditasi internasional menyusul RS PKU Muhammadiyah Surakarta.
Berkaitan hal tersebut Direksi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan RS PKU Muhammadiyah Gamping masa bakti 2021-2025 dilantik Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi kesehatan dan kesejahteraan sosial dr Agus Taufiqurrahman, SpS, MKes.
Direksi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta terdiri dari dr Mohammad Komarudin, SpA (Direktur Utama), dr Adnan Abdullah, SpTHT-KL (Direktur Pelayanan dan Penunjang Medis), Ahmad Mukhlis, SE (Direktur Umum dan Keuangan) dan Ikhwan Ahada, SAg, MA (Direktur SDI dan AIK).
Direksi RS PKU Muhammadiyah Gamping terdiri dr Ahmad Faesol, SpRad, MKes, MMR (Direktur Utama), dr Maskur Rahmad (Direktur Pelayanan dan Penunjang Medis), drg Indira Nehriasari, SpBM, MKes (Direktur Umum dan Keuangan), Cahyono, SAg (Direktur SDI dan AIK), Dr Med dr Supriyatiningsih, MKes, SpOG (Direktur Pendidikan, Penelitian, dan Mutu).
Direksi yang sudah paripurna diapresiasi dr Agus Taufiqurrahman. “Semoga bisa terus mengabdi di amal usaha Muhammadiyah dan di berbagai sektor,” katanya.
Pada kesempatan itu, dr Mohammad Komarudin, SpA menyampaikan akan meningkatkan pelayanan kesehatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. “Terlebih dalam pandemi Covid-19 sinergi merupakan langkah konkret dalam menjaga eksistensi lembaga kesehatan milik Muhammadiyah,” paparnya.
Bagi Komarudin, pandemi Covid-19 memberi pengalaman bagi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta untuk meningkatkan layanan kesehatan.
Sedangkan dr H Ahmad Faesol, Sp.Rad, M.Kes, MMR, berharap pentingnya kolaborasi menuju pelayanan kesehatan yang memadai bagi RS PKU Muhammadiyah Gamping yang saat ini bertipe B dan menjadi RS Pendidikan Utama. “Selain juga akan menerapkan konsep reform di bidang fisik dan nonfisik,” kata Faesol.
Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Muhammadiyah bagi Kepala Dinas Kesehatan DIY, drg Pembayun Setyaning Astutie, M.Kes, merupakan bagian tidak terpisahkan dari usaha menyehatkan masyarakat dan bangsa. “Ke depan semoga terus melakukan inovasi agar memiliki daya saing di tingkat internasional,” katanya.
Bagi Pembayun, jajaran direksi harus menjalin komunikasi yang baik dan koordinasi lintas sektor. “Juga memberi pelayanan dengan hati baik dan tulus,” ungkapnya. (Fan)