JUTAAN manusia dari seluruh penjuru nusantara pada 19 November 2022 berduyun-duyun dengan menyandang predikat penggembira menuju kota Surakarta, Jawa Tengah.
Kebetulan tidak jauh dari lokasi Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah, penggembira Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta — didukung bus dari PT Gramasurya Yogyakarta — langsung berangkat pada pukul 04.30 WIB, Sabtu (19/11/2022). Tak terkecuali rombongan dari Ranting dan Cabang se-Kota Yogyakarta yang berangkat dari lokasi masing-masing.
Dengan suka rela para penggembira muktamar ini membiayai sendiri keperluannya selama menjadi penggembira Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah. Tiga tempat utama yang dituju adalah GOR Manahan, Edutorium UMS dan Museum De Tjolomadu tempat diselenggarakannya Bazar Muktamar.
“Penggembira muktamar dari PDM Kota Yogyakarta yang tidak bisa berkesempatan masuk ke GOR Manahan hanya mengunjungi Muktamar Fair & Muhammadiyah Innovation and Technology Expo,” terang Arief Bharata Al-Huda selaku koordinator penggembira PDM Kota Yogyakarta, didampingi Budi Setianto, Senin (21/11/2022).
Terlihat lebih dari 500 stand dan berjubelnya penjaja kuliner serta pedagang aneka produk UMKM. Bazar expo ini turut menyumbang transaksi selama muktamar hingga tembus Rp 1 triliun.
GOR Manahan yang berdiri di atas tanah seluas 170 ribu meter persegi dengan kapasitas 25 ribu penonton terasa seperti air yang membludak. Hingga hanya sebagian kecil berkesempatan menyaksikan langsung ketika Presiden RI, Ir Joko Widodo, membuka perhelatan 5 tahun sekali itu.
Ratusan ribu orang penggembira lebih dari cukup menjadi improvisasi karena keterbatasan daya tampung.
Para penggembira itu tidak memiliki misi mengegolkan jago tertentu atau sekadar mengekspresikan dukungan kepada salah satu calon Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk menjadi ketua atau jabatan tertentu. Kehadiran mereka murni sekadar partisipasi memeriahkan acara muktamar dan menggembirakan suasana agar penuh atmosfir persaudaraan.
Kini, mereka sudah berada di rumah masing-masing dan mendapatkan kabar yang sangat menggembirakan: perhelatan muktamar berjalan dengan santun, damai dan bermartabat.
Sama sekali tidak ada kekerasan apalagi politik uang. Semua muktamirin memilih berdasarkan hati nurani yang jauh dari intervensi apalagi tekanan.
Telah terpilih Prof Dr Haedar Nashir, MSi dan Prof Dr Abdul Mu’ti, M.Ed sebagai ketua dan sekretaris. Juga duet Dr apt Salmah Orbayinah, M.Kes dan Dr Tri Hastuti Nur Rochimah, M.Si di jajaran PP ‘Aisyiyah.
Mereka adalah pribadi-pribadi yang telah selesai dengan masalah sendiri, tidak terkooptasi dengan belenggu kekuasaan, tidak terafiliasi dengan partai politik manapun. Merdeka dan berdaulat penuh dengan sikap kritis membangun NKRI. Juga untuk memajukan Indonesia, mencerahkan semesta. (Fan)